157.838 Rumah Rusak, Infrastruktur Lumpuh Akibat Banjir dan Longsor di Tiga Provinsi

matabangsa.com – Medan : Bencana banjir dan longsor yang melanda Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sepanjang 2025 meninggalkan kerusakan infrastruktur dalam skala besar. Dashboard resmi BNPB mencatat hingga 25 Desember 2025 sebanyak 157.838 unit rumah penduduk mengalami kerusakan akibat bencana tersebut.

Kerusakan rumah warga tersebar di 52 kabupaten dan kota, dengan tingkat kerusakan bervariasi mulai dari rusak ringan hingga rusak berat. Ribuan rumah dilaporkan hanyut, tertimbun material longsor, atau terendam banjir berhari-hari sehingga tidak lagi layak huni.

Aceh Utara menjadi wilayah dengan jumlah rumah rusak tertinggi, seiring tingginya intensitas hujan dan meluapnya sejumlah sungai besar. Kondisi geografis dan kepadatan permukiman di bantaran sungai memperparah dampak banjir di wilayah tersebut.

Selain rumah penduduk, kerusakan fasilitas umum mencapai angka mencemaskan. BNPB mencatat sekitar 1.900 fasilitas umum rusak, termasuk balai desa, pasar tradisional, jalan lingkungan, dan sarana air bersih yang menjadi penopang utama kehidupan masyarakat.

Lumpuhnya fasilitas umum berdampak langsung terhadap aktivitas ekonomi warga. Banyak pasar tidak dapat beroperasi, akses air bersih terganggu, serta pelayanan administrasi pemerintahan desa terhenti akibat bangunan yang rusak atau terendam.

Infrastruktur transportasi turut menjadi korban. Sebanyak 734 jembatan dilaporkan rusak atau putus, menyebabkan sejumlah desa terisolasi. Kondisi ini menghambat mobilitas warga serta memperlambat distribusi bantuan logistik ke wilayah terdampak.

Kerusakan juga terjadi pada gedung perkantoran. Tercatat 291 gedung kantor, baik milik pemerintah maupun fasilitas pelayanan publik, mengalami kerusakan sehingga aktivitas pelayanan kepada masyarakat harus dialihkan ke lokasi darurat.

Sektor pendidikan dan keagamaan tidak luput dari dampak bencana. Sebanyak 875 fasilitas pendidikan dan 806 rumah ibadah mengalami kerusakan, memaksa kegiatan belajar mengajar serta aktivitas ibadah dihentikan sementara waktu.

Di sektor kesehatan, 200 fasilitas kesehatan rusak akibat banjir dan longsor. Kondisi ini menyulitkan penanganan korban luka serta meningkatkan risiko penyebaran penyakit di lokasi pengungsian yang padat.

BNPB bersama pemerintah daerah terus melakukan pendataan dan pemetaan kerusakan sebagai dasar penyaluran bantuan stimulan perbaikan rumah dan rehabilitasi infrastruktur. Proses verifikasi lapangan dilakukan secara bertahap untuk memastikan bantuan tepat sasaran.

Pemerintah juga mendorong percepatan pembangunan hunian sementara bagi warga yang rumahnya rusak berat. Langkah ini dinilai penting untuk mengurangi beban pengungsian jangka panjang dan memulihkan aktivitas sosial masyarakat.

BNPB mengimbau pemerintah daerah agar memperhatikan aspek mitigasi bencana dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi, termasuk penataan ulang permukiman di daerah rawan banjir dan longsor guna mencegah kerusakan serupa terulang di masa depan.(***)

Tags: #KerusakanInfrastruktur,#BanjirLongsor2025,#RumahRusak,#BNPB,#BencanaSumatera,

Caption Foto: Dashboard BNPB menampilkan rekapitulasi kerusakan rumah dan infrastruktur akibat banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat hingga 25 Desember 2025.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *