matabangsa.com – Medan | Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menetapkan status darurat bencana setelah data BNPB menunjukkan dampak yang sangat luas pada 7 Desember 2025.
Sebanyak 16 kabupaten/kota terdampak banjir dan longsor, termasuk Agam, Padang Pariaman, Solok, dan Pasaman Barat. Gubernur Sumbar menyebut prioritas utama saat ini adalah evakuasi korban dan pemulihan akses jalan.
Data BNPB menunjukkan 228 warga meninggal, angka yang memaksa Pemprov mempercepat koordinasi dengan pemerintah pusat.
Pencarian terhadap 98 warga hilang dilakukan dengan pendekatan udara dan darat. Pemerintah daerah menyiapkan posko pengungsian sementara yang sudah menampung ribuan warga.
Kerusakan rumah warga mencapai 6,1 ribu unit, menjadi fokus utama bantuan logistik. Fasilitas umum yang rusak mencapai 657 titik, mayoritas berada di wilayah perbukitan.
Pemprov juga mengawasi aktivitas rekonstruksi fasilitas kesehatan yang rusak sebanyak 72 unit. Pemerintah menargetkan pemulihan jembatan rusak sebanyak 64 unit dalam waktu secepatnya.
Bantuan dari kementerian mulai masuk untuk perbaikan fasilitas pendidikan yang rusak sebanyak 385 unit. Pemerintah daerah mengajak masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan bencana susulan.(***)
Foto: Dashboard BNPB memperlihatkan wilayah terdampak bencana Sumbar per 7 Desember 2025.
Tags: #PemprovSumbar, #StatusDarurat, #BNPB #BanjirLongsor #SumateraBarat #InfoBencana #DataBNPB #16Kabupaten #SiagaBencana
