matabangsa.com – Medan : Dampak bencana banjir dan longsor tahun 2025 juga melumpuhkan layanan kesehatan di sejumlah wilayah terdampak. BNPB mencatat sebanyak 200 fasilitas kesehatan rusak hingga 25 Desember 2025.
Fasilitas yang rusak meliputi puskesmas, klinik desa, hingga pos layanan kesehatan masyarakat. Kerusakan terjadi akibat genangan banjir, lumpur, dan material longsor.
Kondisi ini menyulitkan penanganan korban luka yang jumlahnya mencapai sekitar 7.000 jiwa. Banyak korban harus dirujuk ke fasilitas kesehatan di wilayah yang lebih aman.
Rusaknya fasilitas kesehatan juga meningkatkan risiko krisis kesehatan di pengungsian. Penyakit kulit, infeksi saluran pernapasan, dan diare mulai dilaporkan di beberapa lokasi.
BNPB bersama Kementerian Kesehatan mendirikan pos kesehatan darurat di titik-titik pengungsian padat. Tenaga medis dikerahkan untuk memberikan pelayanan dasar.
Keterbatasan obat-obatan dan peralatan medis menjadi tantangan utama di lapangan. Distribusi logistik kesehatan terhambat akibat rusaknya jembatan dan akses jalan.
Wilayah yang terisolasi menjadi prioritas penanganan dengan menggunakan jalur udara dan kendaraan khusus. Langkah ini dilakukan untuk memastikan pelayanan medis tetap berjalan.
Selain layanan fisik, dukungan kesehatan mental juga diberikan kepada korban bencana. Trauma akibat kehilangan keluarga dan tempat tinggal menjadi perhatian serius petugas kesehatan.
Pemerintah daerah terus memperbarui data kerusakan fasilitas kesehatan sebagai dasar rehabilitasi pascabencana.
Rehabilitasi fasilitas kesehatan dinilai krusial untuk mencegah meningkatnya angka kematian dan penyakit pascabencana.
Masyarakat diminta menjaga kebersihan lingkungan pengungsian untuk menekan risiko wabah penyakit.
BNPB menegaskan bahwa pemulihan layanan kesehatan menjadi prioritas utama dalam masa tanggap darurat dan transisi pemulihan.(***)
Tags: #FasilitasKesehatan, #DaruratMedis, #BanjirLongsor, #BNPB, #KrisisKesehatan,
Caption Foto: Data BNPB menampilkan jumlah fasilitas kesehatan rusak akibat bencana banjir dan longsor 2025.






