matabangsa.com – Medan | BNPB mencatat 258 fasilitas pendidikan rusak akibat banjir dan longsor di Aceh. Gedung yang hancur berada di wilayah dengan intensitas banjir tertinggi, termasuk Aceh Utara dan Aceh Tamiang. Banyak ruang kelas tertimbun lumpur, sementara peralatan belajar rusak total.
Seluruh data korban, kerusakan, dan sebaran wilayah terdampak dalam berita ini bersumber dari Dashboard Data Operasi Penanganan Darurat yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), termasuk angka 345 warga meninggal, 174 hilang, 3,5 ribu terluka, 115,3 ribu rumah rusak, serta dampak kerusakan pada fasilitas pendidikan, kesehatan, rumah ibadah, jembatan, dan fasilitas umum di 18 kabupaten di Provinsi Aceh.
Pemerintah daerah menyiapkan ruang belajar sementara di rumah ibadah dan balai desa.
Guru-guru mulai mendata kebutuhan mendesak agar proses belajar dapat kembali berjalan.
Bencana ini turut menyebabkan banyak siswa mengungsi karena rumah mereka ikut rusak.
BNPB menegaskan sekolah akan diprioritaskan dalam program rehabilitasi tahap pertama.
Kerusakan ini dikhawatirkan berdampak pada jadwal ujian semester dan kelulusan siswa.
Dengan 18 kabupaten terdampak, Aceh menghadapi tantangan besar dalam pemulihan sektor pendidikan.(***)
Foto: Dashboard BNPB menampilkan jumlah sekolah rusak dan persebaran kerusakan di Aceh. Screenshot BNPB
Tags: #SekolahRusak, #PendidikanAceh, #BNPBUpdate, #BanjirAceh, #Longsor2025, #AcehTerdampak, #UpdateBencana, #IndonesiaPendidikan, #RecoveryPlan,
