matabangsa.com – Medan | Kerusakan infrastruktur menjadi sorotan utama dalam laporan BNPB terkait banjir dan longsor yang melanda Sumatera Barat pada 7 Desember 2025.
Data mencatat 6100 rumah rusak, membuat pemerintah harus menyalurkan bantuan hunian sementara secara bertahap.
Sebanyak 657 fasilitas umum rusak dan membutuhkan perbaikan darurat untuk memulihkan aktivitas masyarakat.
BNPB menyebut 29 gedung kantor pemerintah rusak, termasuk kantor kecamatan dan kelurahan, yang kini pindah ke lokasi sementara.
Kerusakan turut melanda 385 fasilitas pendidikan, membuat aktivitas belajar mengajar dialihkan ke tenda dan balai desa.
Sektor kesehatan juga terdampak setelah 72 fasilitas medis rusak, menghambat pelayanan darurat di wilayah terpencil.
Tempat ibadah menjadi salah satu fasilitas yang banyak rusak, dengan 200 unit rumah ibadah mengalami kerusakan.
Kerusakan jembatan mencapai 64 unit, memutus distribusi bantuan ke sejumlah kecamatan.
Sebagian besar jembatan yang rusak berada di wilayah aliran sungai besar, termasuk di Tanah Datar dan Pasaman Barat.
Pemprov Sumbar menyebut kebutuhan anggaran rekonstruksi mencapai ratusan miliar rupiah.
Pemerintah pusat diminta turun tangan untuk mempercepat penanganan karena skala kerusakan yang sangat besar.
BNPB menegaskan bahwa proses pemulihan akan berlangsung lama dan membutuhkan kolaborasi semua pihak.(***)
Foto: Data BNPB 7 Desember 2025 menampilkan kerusakan rumah dan fasilitas umum di Sumatera Barat.
Tags: #InfrastrukturRusak, #RekonstruksiSumbar, #BNPB, #SumbarBangkit, #Bencana2025 #Pemulihan #DataBNPB #RumahRusak #JembatanPutus






