Tidak Pungli Biaya SK, Pangulu Nagari Senio: Saya Ikhlas, Sudah Mengabdi 8 Tahun

Simalungun20 Dilihat

MATABANGSA – Simalungun: Terjadi di Kabupaten Simalungun. Seorang pemimpin Nagori (desa) di Kecamatan Gunung Malela lebih mementingkan kualitas daripada uang. Hal itu terungkap saat ditanya terkait biaya SK aparat Nagori (staff desa).

“Saya tidak bisa begitu. Uang bukan segalanya. Tetapi kualitas lebih penting. Makanya seluruh aparat Nagori yang dilantik kemarin tidak dipungut biaya SK,” ungkap Abdul Halim Damanik, Jumat (14/02/2025) jam 19.40 WIB.

Baca Juga: Kepala Kanreg VI BKN Medan Ungkap Manajemen Talenta ASN Penting Untuk Mengisi Posisi Kunci Organisasi

Kebijakan itu ia lakukan karena kasihan. Baginya, pekerjaan membantu pangulu (kepala desa) mulia. Jika dilakukan pungli secara otomatis staff akan memungli warga.

“Uang menebus SK secara otomatis, staff akan berupaya mengganti. Mau tidak mau staff akan memungli masyarakat. Jika saya tidak pungli mereka, saya pastikan staff juga semangat bekerja dan tidak pungli masyarakat. Makanya saya tidak ada menetapkan biaya SK,” terangnya.

Baca Juga: Dandim 0724 Boyolali Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo Pimpin Langsung Sidang Jabatan

Halim Damanik yang telah dua periode menjabat sebagai Pangulu Nagori Senio (desa senio) Kecamatan Gunung Malela mengaku lega, sejak para staff dilantik dua pekan lalu tidak ada dikutip biaya SK terlihat semangat bekerja melayani masyarakat.

“Saya lega melihat seluruh staff semangat bekerja melayani warga. Ini lah dampak positif tidak ada biaya SK. Sehingga mereka semangat melayani warga,” katanya.

Ditanya, apakah dirinya ikhlas tidak memungut biaya SK. Pasalnya, jika seorang staff menerima gaji perbulan Rp 2.2 juta, bila dihitung 8 tahun bekerja, total penghasilan mencapai Rp 211 juta.

Maka, dengan tidak ada biaya SK, staff tersebut untung besar tanpa mengeluarkan uang, mampu menghasilkan Rp 2.2 juta perbulan, Alim Damanik menjawab ikhlas.

“Saya ikhlas. Tidak adanya biaya SK, saya telah memberikan contoh pemimpin yang baik kepada kawan kawan lainnya. Semoga langkah saya ini diikuti,” jawab Halim Damanik seraya berharap agar pemimpin lain juga menghilangkan pungli.

Pelantikan lalu, sambung Alim Damanik, perangkat Nagori yang dilantik berjumlah delapan orang. Diantaranya kaur (staff) 5 orang dan gamot (kepala lingkungan) 3.

“Bisa ditanya, seluruh staff yang dilantik tidak ada kutipan uang SK,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *