matabangsa.com – Percut Sei Tuan: Dalam dunia pendidikan, sering terjadi bullying atau perundungan baik antar siswa maupun antara siswa dan guru. Menanggapi isu ini, Serma Agus Salim, Babinsa Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, melakukan komunikasi sosial (Komsos) bersama guru dan staf sekolah SMK PAB 8 Sampali, Sabtu (13/07/2024).
Perundungan adalah bentuk kekerasan yang dilakukan siswa kepada siswa lain karena adanya suatu permasalahan, seperti saling ejek yang menyebabkan salah satu pihak tidak terima sehingga terjadi kekerasan dan pemukulan dengan bantuan teman-temannya. Serma Agus Salim menekankan pentingnya penanganan cepat dan tepat untuk mengatasi perundungan di lingkungan sekolah.
Korban perundungan sering kali mengalami dampak psikologis yang signifikan, seperti melemahnya mental, ketakutan terhadap teman, dan trauma akibat kekerasan yang sudah terjadi. Biasanya, korban menjadi pendiam dan sulit beradaptasi dengan lingkungan sekolah, yang dapat mengganggu proses belajar mereka.
Serma Agus Salim mengajak para guru untuk tidak melakukan kekerasan terhadap siswa. “Rangkul dan ajak siswa bertukar pikiran, terutama mereka yang tampak kurang beradaptasi atau bermenung saat di sekolah. Mungkin ada permasalahan keluarga yang terbawa hingga ke sekolah, yang mengganggu konsentrasi mereka,” ujarnya.
Selain itu, Serma Agus Salim mengajak para guru untuk lebih peka terhadap perubahan perilaku siswa. “Jika ada siswa yang tampak tertekan atau menunjukkan tanda-tanda korban bullying, segera berikan perhatian khusus dan bantuan yang diperlukan. Dukungan dari guru sangat penting bagi mereka,” tambahnya.
Dalam pertemuan tersebut, guru-guru SMK PAB 8 Sampali juga berdiskusi mengenai langkah-langkah yang bisa diambil untuk mencegah bullying. Salah satu usulan adalah pembentukan tim anti-bullying di sekolah yang terdiri dari guru, siswa, dan staf sekolah, yang bertugas memantau dan menangani kasus bullying.
Serma Agus Salim menyatakan dukungannya terhadap pembentukan tim anti-bullying dan siap membantu dalam sosialisasi dan pelatihan bagi anggota tim. “Kami dari TNI siap mendukung setiap upaya untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi semua siswa,” ungkapnya.
Guru-guru SMK PAB 8 Sampali mengapresiasi langkah Serma Agus Salim dalam mengatasi masalah bullying di sekolah. Mereka berkomitmen untuk bekerja sama dengan Babinsa dan pihak terkait dalam upaya pencegahan dan penanganan bullying.
Selain itu, Serma Agus Salim juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam mencegah bullying. “Orang tua harus aktif memantau dan mendampingi anak-anak mereka, serta memberikan pemahaman tentang dampak negatif bullying. Dengan kerjasama yang baik antara sekolah, orang tua, dan TNI, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi anak-anak kita,” ujarnya.
Pertemuan ini diakhiri dengan komitmen bersama untuk meningkatkan kerjasama dalam menciptakan lingkungan sekolah yang bebas dari bullying. Serma Agus Salim berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan secara berkala untuk memastikan kesejahteraan siswa di SMK PAB 8 Sampali.(das)






