matabangsa.com – Medan | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara dinilai menetapkan target wisatawan mancanegara yang terlalu ambisius tanpa dibarengi kesiapan tata kelola pariwisata yang memadai. Target sebanyak 300–360 ribu kunjungan wisatawan pada 2025 disebut menyingkap kelemahan mendasar dalam strategi pengembangan pariwisata daerah.
Fakta tersebut terungkap dalam temu pers di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro, Senin (24/11). Dalam kegiatan itu disoroti bahwa hingga akhir 2025, Dinas Pariwisata Sumut belum memiliki calendar of event (CoE) sebagai panduan kegiatan pariwisata sepanjang tahun.
Dalam konferensi pers Pemprov Sumut, Kepala Dinas Pariwisata Sumut Yuda Pratiwi tidak hadir dan memilih mengutus Sekretaris Dinas Ibnu Akbar bersama dua staf untuk mewakilinya. Ketidakhadiran tersebut langsung menuai perhatian wartawan.
Ketiadaan CoE dinilai bertolak belakang dengan upaya besar pemerintah menarik wisatawan mancanegara. CoE merupakan dokumen wajib bagi daerah destinasi wisata karena berfungsi sebagai dasar promosi dan kepastian jadwal kegiatan.
Pengamat pariwisata menilai target promosi berskala internasional akan sulit tercapai tanpa jadwal event yang jelas, informasi destinasi digital, dan integrasi dengan pelaku industri pariwisata. Kondisi ini mengancam efektivitas belanja anggaran promosi pariwisata Sumut.
Dalam temu pers tersebut, terungkap pula bahwa Pemprov Sumut belum menyusun target wisatawan mancanegara untuk 2026. Ketiadaan rencana jangka panjang dianggap menunjukkan kurangnya roadmap pembangunan pariwisata secara strategis.
Situasi ini memunculkan kekhawatiran mengenai kesiapan Sumut menghadapi persaingan destinasi wisata di tingkat nasional. Provinsi lain seperti Bali, Yogyakarta, dan NTB telah merilis CoE dan kampanye branding hingga awal 2027.
Sejumlah pelaku usaha pariwisata berharap pemerintah bergerak cepat menyusun kalender event, sekaligus membangun sinergi dengan industri, pelaku UMKM, dan komunitas yang selama ini aktif menggerakkan sektor pariwisata.
Mereka menegaskan bahwa pariwisata bukan hanya soal target angka kunjungan, tetapi juga kepastian program, kenyamanan wisatawan, promosi digital, dan daya saing destinasi. Tanpa strategi yang matang, target besar hanya akan menjadi slogan.
Publik menunggu langkah cepat Pemprov Sumut untuk memperbaiki manajemen pariwisata, menyusun agenda event secara transparan, serta memastikan promosi pariwisata dilakukan berbasis data agar target wisman dapat tercapai secara realistis.(***)
Tags: #PariwisataSumut, #Wisman, #CalendarOfEvent, #PemprovSumut, #PariwisataIndonesia, #DinasPariwisata, #BobbyNasution, #PromosiWisata, #TataKelolaPariwisata
Foto : Temu pers membahas target wisatawan mancanegara dan kondisi tata kelola pariwisata di Kantor Gubernur Sumut.






