matabangsa.com – Medan | Kawasan Tapanuli kini menjadi salah satu titik paling padat proyek energi di Indonesia.
Dalam peta terbaru, tiga unit PLTP Sarulla terlihat beroperasi sebagai instalasi panas bumi besar.
Sumber data dan peta yang digunakan dalam laporan ini berasal dari Jaringan Advokasi Tambang (JATAM), sebuah organisasi masyarakat sipil yang selama bertahun-tahun fokus melakukan advokasi, riset, dan pemantauan terhadap aktivitas pertambangan serta industri ekstraktif di Indonesia.
JATAM secara rutin merilis peta spasial, laporan investigatif, dan analisis dampak lingkungan berbasis data resmi pemerintah, citra satelit, serta temuan lapangan, sehingga informasi yang disajikan menjadi rujukan penting bagi publik dalam memahami dinamika penggunaan lahan dan potensi ancaman ekologis di berbagai daerah.
Proyek ini berdampingan dengan WKP Gunung Sibual-Buali seluas 447.000 hektare. Aktivitas panas bumi di kawasan ini menjadi salah satu penopang energi nasional.
Tidak jauh dari area tersebut, pembangunan PLTA Batang Toru tampak tengah berkembang. Proyek PLTA itu mendapat perhatian karena berada di kawasan hutan dengan kontur menantang.
Infrastruktur energi ini terhubung dengan jalan khusus yang membelah kawasan bervegetasi lebat. Pada sisi timur, peta menunjukkan area konsesi 185.015 hektare milik PT Toba Pulp Lestari.
Keberadaan industri kehutanan besar ini memiliki interaksi langsung dengan jalur distribusi energi. Kompleks pabrik TPL tampak jelas dalam foto udara yang menampilkan area produksi.
Sementara di barat daya, terdapat bukaan tambang PT Agincourt Resources. Aktivitas tambang membutuhkan pasokan energi yang stabil sehingga terhubung dengan jaringan regional.
Total proyek energi dan industri di kawasan Tapanuli menciptakan pola ruang yang padat.
Para ahli menilai koordinasi antar proyek harus diperketat agar tidak menimbulkan konflik penggunaan lahan. Wilayah ini memiliki potensi energi terbarukan yang besar tetapi juga ekosistem yang sensitif.
Pengelolaan yang tidak terkoordinasi dapat memicu risiko bencana alam. Pemerintah didesak membuat tata ruang industri-energi secara terpadu.
Pendekatan terintegrasi penting untuk menekan dampak buruk terhadap masyarakat dan lingkungan. Keseimbangan antara energi, industri, dan pelestarian alam menjadi tujuan yang terus didorong berbagai pihak.(***)
Tags : #Tapanuli, #TPL, #DanauToba, #IndustriEkstraktif, #Tambang, #EnergiPanasBumi, #LingkunganHidup, #BatangToru, #Sarulla,
Foto: Peta bukaan lahan industri di kawasan Danau Toba menampilkan konsesi PT Toba Pulp Lestari seluas 185.015 ha, proyek panas bumi 447.000 ha, area tambang PT Agincourt Resources, serta sejumlah infrastruktur energi dan kehutanan.






