matabangsa.com – Medan: Kegiatan evaluasi Desa Percontohan dalam kategori Pola Asuh Anak dan Remaja (PAAR) di Desa Deli Tua, Kecamatan Namo Rambe, Medan, dihadiri oleh Babinsa Koramil-14/Pb dari Kodim 0201/Medan. Kegiatan yang berlangsung pada Jumat, 3 November 2023, di Aula Kantor Desa Deli Tua, mengundang berbagai pihak yang memiliki peran dalam pengembangan pola asuh anak dan remaja.
Kegiatan evaluasi ini dihadiri oleh sejumlah tokoh dan perwakilan penting, antara lain: Tongat Ginting S.Pd (Kepala Desa), Hj. Yunita Ashari Tambunan (Ketua Tim PKK Kabupaten Deli Serdang) beserta rombongan, Henni Wati Br Tarigan (Ibu Ketua PKK Desa Deli Tua), F. Lase (Perwakilan Kecamatan Namo Rambe), Serda Ade Lingga (Babinsa), seluruh perangkat Desa Deli Tua dan Ibu-ibu PKK Desa Deli Tua.
Rangkaian kegiatan evaluasi tersebut meliputi: Pembukaan, Doa, Menyanyikan lagu-lagu, termasuk “Indonesia Raya,” “Mars Deli Serdang,” “Mars PKK,” dan “Mars KB”, Sambutan dari Kepala Desa, Penyerahan laporan, Pembacaan ekspose oleh Ketua TP PKK Desa Deli Tua, Sambutan dari Ketua Tim PKK Kabupaten Deli Serdang, Pembinaan dan supervisi lomba Desa Percontohan dan penutup
Serda Ade Lingga, Babinsa Desa Deli Tua, memberikan pandangan terhadap kondisi saat ini. Ia mengatakan, “Pesatnya perkembangan teknologi telah membawa dampak pada pola pengasuhan orang tua terhadap anak. Orang tua sering mengalami kekhawatiran karena merasa kesulitan memberikan pengasuhan yang tepat kepada anak-anak.”
Selanjutnya, ia menekankan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa hanya 25% orang tua yang memiliki pengetahuan tentang pengasuhan anak. Ketidakmampuan orang tua dalam memenuhi tanggung jawab pengasuhan dan perlindungan anak berdampak negatif pada perkembangan anak, termasuk dampak buruk seperti kekerasan fisik, mental, seksual, dan penelantaran.
Ketua Tim PKK Kabupaten Deli Serdang, Ibu Hj. Yunita, menyoroti inisiatif Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) yang menyelenggarakan pelatihan pengasuhan berbasis hak anak. Pelatihan tersebut melibatkan lembaga pengasuhan alternatif serta lembaga dengan unsur pengasuhan.
Ibu Hj. Yunita menjelaskan bahwa peningkatan kapasitas orang tua sangat penting untuk memungkinkan mereka untuk menjalankan tanggung jawab pengasuhan anak dengan baik. Ia juga menekankan pentingnya peran keluarga dalam membentuk karakter anak. Ia berpendapat bahwa komunikasi yang baik antara orang tua dan anak sangat diperlukan untuk mencegah ketergantungan anak pada gadget dan permainan kekerasan.
Dalam penutupnya, ia menekankan bahwa pola asuh terbaik adalah yang demokratis, di mana orang tua memberikan arahan tanpa menggurui, memberi kesempatan pada anak untuk mengungkapkan pendapatnya, dan memungkinkan anak untuk merasakan berbagai emosi seperti kekecewaan, kegagalan, kelelahan, dan lainnya. Dengan begitu, keluarga dapat berperan aktif dalam membentuk karakter anak dengan baik.(das)
x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x






