Struktur Impor Batam Menguat, Mesin dan Elektronik Jadi Penopang Utama Aktivitas Industri

Ekonomi, Nasional18 Dilihat

matabangsa.com – Medan | Struktur impor Kota Batam pada Oktober 2025 menunjukkan dominasi komoditas pendukung industri berteknologi tinggi. Mesin, peralatan listrik, dan perangkat mekanik terus menjadi penopang utama aktivitas industri Batam.

Menurut data resmi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, aktivitas impor di wilayah tersebut menunjukkan peningkatan signifikan dalam satu tahun terakhir, terutama pada komoditas bahan baku industri, mesin, dan peralatan produksi yang mendukung sektor manufaktur. BPS mencatat bahwa tingginya kebutuhan pasokan komponen elektronik serta bahan penolong fabrikasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) menjadi pendorong utama naiknya nilai impor. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa sektor industri Batam masih ekspansif, sejalan dengan peningkatan kapasitas produksi dan permintaan pasar global yang terus membaik.

BPS mencatat nilai impor Batam mencapai US$ 1.554,36 juta sepanjang Oktober 2025.

Angka tersebut naik 4,22 persen dibandingkan September 2025.

Kenaikan impor migas dan nonmigas menunjukkan percepatan aktivitas produksi di sektor manufaktur.

Industri elektronik dan mekanik menjadi penyumbang terbesar permintaan barang impor.

Komoditas HS 85 tetap menjadi kategori barang paling dominan selama 2025.

BPS melaporkan impor HS 85 mencapai US$ 6.453,95 juta sepanjang Januari–Oktober 2025.

Golongan HS 84, HS 38, HS 73 dan HS 72 turut memperkuat struktur impor Batam.

Komoditas plastik dan bahan kimia juga mengalami peningkatan signifikan.

Kenaikan impor dari Tiongkok semakin menguatkan peran negara tersebut dalam rantai pasok global Batam.

Pelabuhan Batu Ampar dan Sekupang menjadi jalur logistik utama barang impor industri.

Peningkatan perdagangan ini memperkuat posisi Batam sebagai pusat manufaktur nasional.

Para pelaku industri menilai struktur impor yang kuat menjadi indikator pertumbuhan ekonomi yang stabil.

Investasi baru dari perusahaan multinasional diperkirakan masuk pada awal 2026.

Pemerintah menyiapkan infrastruktur logistik tambahan untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan.

BPS menekankan bahwa impor Batam didominasi barang modal, bukan barang konsumsi.

Kondisi ini dinilai sehat dan mendukung ekspansi industri jangka panjang.

Batam diprediksi terus berkembang sebagai pusat manufaktur terbesar di barat Indonesia.(***)

Foto: Deretan kontainer barang industri terparkir di kawasan pelabuhan Batam, mencerminkan kuatnya aktivitas impor. Screenshot BPS Kota Batam

Tags: #ImporBatam, #StrukturImpor, #IndustriBatam, #BPSBatam, #EkonomiKepri, #Manufaktur, #HS85, #PerdaganganInternasional #Batam2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *