matabangsa.com – Medan | BNPB merilis data terbaru pada Senin, 8 Desember 2025, terkait bencana banjir dan longsor yang melanda Sumatera Utara sejak 25 November 2025. Jumlah korban meninggal kini mencapai 338 jiwa.
Dari angka tersebut, Tapanuli Tengah menjadi wilayah dengan korban jiwa tertinggi, yaitu 110 orang, disusul Tapanuli Selatan dan Kota Sibolga.
BNPB menyatakan 136 warga masih hilang dan proses pencarian terus dilakukan di area sungai, lereng bukit, serta permukiman yang tertimbun material longsor.
Sejak bencana pertama terjadi, intensitas hujan ekstrem memicu aliran sungai meluap dan menyebabkan longsor beruntun di berbagai kabupaten.
Petugas di lapangan menghadapi medan yang sangat berat akibat jalan terputus dan jembatan rusak.
Hingga kini, 650 warga tercatat mengalami luka ringan hingga luka berat dan sedang dalam penanganan tim medis.
BNPB menempatkan tim kesehatan tambahan untuk memperkuat layanan di daerah terdampak, terutama di zona rawan penyebaran penyakit pascabencana.
Pemerintah daerah dan TNI–Polri terus melakukan evakuasi ke posko yang lebih aman mengingat hujan diprediksi masih turun dalam intensitas tinggi.
Ribuan warga yang mengungsi mengisi posko darurat yang tersebar di 18 kabupaten terdampak.
BNPB menekankan bahwa kondisi cuaca yang belum stabil membuat operasi SAR harus dilakukan secara hati-hati untuk menghindari korban tambahan.
Pemerintah pusat memerintahkan percepatan pendistribusian logistik, termasuk makanan siap saji dan kebutuhan dasar untuk anak-anak serta lansia.
BNPB meminta masyarakat tetap waspada terhadap potensi banjir susulan karena tanah masih labil dan debit air sungai belum menunjukkan penurunan signifikan.(***)
Tags: #BanjirSumut, #LongsorSumut, #KorbanTewas, #BNPB2025, #UpdateBencana, #SumutDarurat, #SAR, #TapanuliTengah, #IndonesiaSiaga,
Caption foto: Dashboard BNPB menampilkan jumlah korban meninggal, hilang, dan terluka sejak bencana pertama terjadi pada 25 November hingga 8 Desember 2025.






