BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem 8–15 Desember 2025, 22 Daerah di Sumut Berpotensi Dilanda Hujan Lebat

Nasional, Sumut42 Dilihat

matabangsa.com – Medan | Beredar siaran rilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Balai Besar Wilayah I mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem untuk wilayah Sumatera Utara yang berlaku pada 8–15 Desember 2025. Peringatan tersebut dirilis menyusul adanya pola atmosfer yang terpantau aktif dan berpotensi memicu hujan lebat disertai angin kencang di sejumlah daerah.

BMKG menjelaskan adanya bibit Siklon Tropis 91S di Samudera Hindia barat Daya Lampung yang turut memengaruhi kondisi cuaca di Sumatera. Sistem tersebut menimbulkan area belokan angin serta peningkatan kecepatan angin hingga 40 km/jam. Di waktu yang sama, wilayah Indonesia juga dipengaruhi oleh aktifnya gelombang atmosfer MJO, Kelvin, dan Rossby Equatorial yang meningkatkan potensi pembentukan awan hujan.

Kondisi atmosfer yang labil ini diprediksi memicu hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang di banyak wilayah Sumatera Utara. BMKG mengingatkan bahwa kondisi ini perlu diwaspadai karena berpotensi menyebabkan banjir, genangan, hingga tanah longsor di beberapa daerah rawan.

Dalam rilisnya, BMKG Wilayah I memetakan 22 kabupaten dan kota yang berada dalam kategori waspada. Wilayah tersebut meliputi Kota Medan, Pematang Siantar, Tanjung Balai, Tebing Tinggi, Binjai, Padang Sidempuan, Tanjung Morawa, dan Lubuk Pakam. Selain itu, hujan lebat juga berpotensi terjadi di Pancur Batu, Sibolangit, Delitua, Sunggal, Kuala, Batang Kuis, Percut Sei Tuan, Stabat, Tanjung Pura, Sei Rampah, Tebing Tinggi, Kisaran, Rantau Prapat, dan Labuhan Batu.

BMKG mengimbau masyarakat di wilayah tersebut untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan banjir dan longsor. Masyarakat juga diminta memperbarui informasi terbaru dari BMKG secara berkala untuk mengantisipasi kondisi cuaca yang cepat berubah.

Selain itu, BMKG menekankan pentingnya kewaspadaan bagi masyarakat yang tinggal di kawasan dataran tinggi, bantaran sungai, maupun dekat lereng. Wilayah-wilayah tersebut dinilai paling rentan terdampak oleh hujan lebat dan angin kencang dalam sepekan ke depan.

Pihak BMKG juga mengingatkan adanya risiko terhadap fasilitas umum seperti jalan raya, jembatan, dan jaringan listrik akibat tingginya curah hujan. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan transportasi maupun aktivitas masyarakat.

Di sektor kelautan, BMKG memperkirakan adanya potensi gelombang tinggi yang perlu diwaspadai nelayan dan kapal berukuran kecil. Angin kencang diperkirakan meningkatkan risiko keselamatan pelayaran terutama di perairan timur Sumatera Utara.

BMKG menegaskan bahwa seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah dan BPBD, perlu meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi peningkatan curah hujan. Upaya mitigasi dan penguatan sistem peringatan dini dinilai penting untuk mengurangi risiko korban jiwa dan kerugian materi.

Melalui rilis tersebut, BMKG kembali menegaskan komitmennya untuk memberikan layanan informasi cuaca yang cepat, tepat, dan akurat kepada publik. BMKG berharap masyarakat dapat memahami serta mengikuti setiap informasi resmi untuk menjaga keselamatan di tengah potensi cuaca ekstrem yang masih berlangsung.

Peringatan dini ini ditandatangani oleh Kepala Balai Besar BMKG Wilayah I, Hendro Nugroho, pada Senin, 8 Desember 2025, sebagai bagian dari langkah antisipatif terhadap dinamika atmosfer yang berkembang sejak akhir November 2025.(***)

#BMKG,#InfoBMKG,#PeringatanDiniCuaca,#CuacaEkstrem,#MitigasiBencana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *