matabangsa.com – Jakarta | Industri pengolahan kembali menjadi sektor yang paling berpengaruh dalam pertumbuhan ekspor Jakarta pada periode Januari–Oktober 2025. Sektor ini mencatat kenaikan signifikan sebesar US$ 3.444,30 juta atau tumbuh 32,62 persen dibandingkan periode sebelumnya.
Lonjakan ini memperlihatkan bahwa produk manufaktur Jakarta mampu bersaing di pasar global, terutama di Asia, Amerika Serikat, dan Timur Tengah. Sektor manufaktur kini menjadi tulang punggung ekspor nonmigas.
Kenaikan sektor industri pengolahan menjadi faktor penentu pertumbuhan ekspor Jakarta secara keseluruhan yang mencapai US$ 14.432,83 juta. Kontribusi sektor ini menutupi penurunan dari sektor migas, pertanian, dan pertambangan.
Ekspor migas justru kembali melemah dengan kontraksi 24,41 persen. Penurunan tersebut membuat diversifikasi ke industri pengolahan semakin vital untuk menjaga stabilitas nilai ekspor.
Produk alas kaki, kendaraan, perhiasan, dan komponen elektronik menjadi penyumbang utama pertumbuhan industri pengolahan. Kenaikan ekspor alas kaki bahkan mencapai lebih dari dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
Pada bulan Oktober 2025 saja, ekspor nonmigas meningkat 12,73 persen dibandingkan Oktober 2024. Pertumbuhan ini kembali berasal dari sektor industri pengolahan yang terus memperkuat dominasinya.
Di sisi lain, ekspor produk pertanian, perikanan, dan kehutanan mengalami penurunan 6,99 persen. Hal tersebut mengindikasikan perlunya peningkatan produksi berbasis agro untuk menjaga keseimbangan portofolio ekspor.
Meski pertambangan turun drastis hingga 80 persen, kinerja industri pengolahan yang solid tetap mampu menjaga tren positif ekspor Jakarta tahun ini. Sekto ini berhasil menahan kontraksi di sektor lain.
Dengan dominasi kuat industri pengolahan, Jakarta diprediksi akan mempertahankan tren pertumbuhan ekspor hingga akhir tahun 2025 dan kemungkinan terus meningkat pada tahun berikutnya.
Struktur Ekspor Jakarta Berubah, Nonmigas Kini Dominasi 2025
Struktur ekspor Jakarta mengalami perubahan signifikan pada 2025, di mana sektor nonmigas kini mengambil peran dominan dalam perekonomian ekspor. Pertumbuhan 31,05 persen pada sektor ini mendorong total ekspor Jakarta naik 30,87 persen.
Kontraksi sektor migas sebesar 24,41 persen membuat ketergantungan Jakarta terhadap industri pengolahan semakin kuat. Pergeseran ini menunjukkan arah ekonomi Jakarta menuju industri bernilai tambah tinggi.
Kenaikan besar dari industri pengolahan memberikan kontribusi utama terhadap perubahan struktur ekspor. Produk alas kaki, logam mulia, kendaraan, dan mesin elektrik menjadi bintang baru dalam perdagangan internasional Jakarta.
Ekspor produk alas kaki yang melonjak 102,12 persen menjadi indikator kuat bahwa struktur ekspor kini mengarah pada produk manufaktur konsumsi dan industri. Jakarta berhasil memanfaatkan peluang permintaan global.
Dari sisi tujuan negara, Amerika Serikat, Thailand, dan Uni Arab Emirat memberikan dorongan besar pada perubahan struktur ekspor. Kenaikan tinggi perdagangan ke negara-negara tersebut menunjukkan peningkatan permintaan produk nonmigas.
Ekspor ke Amerika Serikat naik 48,64 persen, terutama didorong naiknya ekspor alas kaki hampir dua kali lipat. Data ini menunjukkan bahwa pasar AS sangat responsif terhadap produk industri Jakarta.
Thailand menjadi negara dengan peningkatan terbesar yaitu 120,86 persen. Lonjakan ekspor perhiasan dan logam mulia menjadi faktor utama yang membentuk ulang profil ekspor Jakarta.
Dengan dominasi baru sektor nonmigas, ekspor Jakarta pada Oktober 2025 mencatat nilai US$ 1.623,44 juta, tumbuh 12,48 persen. Pertumbuhan ini berlaku konsisten selama beberapa bulan terakhir.
Pergeseran struktur ekspor ini memberi sinyal bahwa ekonomi Jakarta semakin bergerak menuju industri bernilai tambah tinggi, dengan prospek pertumbuhan yang lebih stabil dan berkelanjutan.
Industri Pengolahan Jadi Penopang Kuat Ekspor Jakarta Sepanjang 2025
Industri pengolahan kembali menjadi sektor yang paling berpengaruh dalam pertumbuhan ekspor Jakarta pada periode Januari–Oktober 2025. Sektor ini mencatat kenaikan signifikan sebesar US$ 3.444,30 juta atau tumbuh 32,62 persen dibandingkan periode sebelumnya.
Lonjakan ini memperlihatkan bahwa produk manufaktur Jakarta mampu bersaing di pasar global, terutama di Asia, Amerika Serikat, dan Timur Tengah. Sektor manufaktur kini menjadi tulang punggung ekspor nonmigas.
Kenaikan sektor industri pengolahan menjadi faktor penentu pertumbuhan ekspor Jakarta secara keseluruhan yang mencapai US$ 14.432,83 juta. Kontribusi sektor ini menutupi penurunan dari sektor migas, pertanian, dan pertambangan.
Ekspor migas justru kembali melemah dengan kontraksi 24,41 persen. Penurunan tersebut membuat diversifikasi ke industri pengolahan semakin vital untuk menjaga stabilitas nilai ekspor.
Produk alas kaki, kendaraan, perhiasan, dan komponen elektronik menjadi penyumbang utama pertumbuhan industri pengolahan. Kenaikan ekspor alas kaki bahkan mencapai lebih dari dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
Pada bulan Oktober 2025 saja, ekspor nonmigas meningkat 12,73 persen dibandingkan Oktober 2024. Pertumbuhan ini kembali berasal dari sektor industri pengolahan yang terus memperkuat dominasinya.
Di sisi lain, ekspor produk pertanian, perikanan, dan kehutanan mengalami penurunan 6,99 persen. Hal tersebut mengindikasikan perlunya peningkatan produksi berbasis agro untuk menjaga keseimbangan portofolio ekspor.
Meski pertambangan turun drastis hingga 80 persen, kinerja industri pengolahan yang solid tetap mampu menjaga tren positif ekspor Jakarta tahun ini. Sekto ini berhasil menahan kontraksi di sektor lain.
Dengan dominasi kuat industri pengolahan, Jakarta diprediksi akan mempertahankan tren pertumbuhan ekspor hingga akhir tahun 2025 dan kemungkinan terus meningkat pada tahun berikutnya.
Ekspor Jakarta ke Asia Capai 64 Persen, Tumbuh Tertinggi pada 2025
Pada Januari–Oktober 2025, Asia menjadi pasar utama ekspor Jakarta dengan kontribusi 64,06 persen. Kawasan ini menjadi tujuan ekspor paling dominan.
Peningkatan ekspor ke Asia mencapai US$ 1.583,08 juta atau 20,66 persen. Pertumbuhan ini mempertegas kuatnya permintaan dari negara-negara Asia.
Sepuluh negara tujuan utama menyerap 68,22 persen total ekspor Jakarta pada 2025. Total ekspor ke negara tersebut mencapai US$ 9.846,63 juta.
Amerika Serikat menjadi negara yang mencatat kenaikan ekspor terbesar dengan pertumbuhan 48,64 persen. Komoditas alas kaki menjadi pendukung utamanya.
Thailand juga menunjukkan lompatan besar dengan pertumbuhan ekspor 120,86 persen. Logam mulia dan perhiasan mendominasi ekspor ke negara tersebut.
Uni Arab Emirat mencatat pertumbuhan ekspor hingga 110,65 persen. Jakarta memperkuat posisinya sebagai pemasok komoditas bernilai tinggi.
Jepang menjadi negara berikutnya dengan pertumbuhan 50,75 persen. Permintaan Jepang terhadap komoditas manufaktur meningkat pada 2025.
Pada Oktober 2025, Tiongkok menjadi tujuan ekspor terbesar dengan nilai US$ 222,91 juta. Amerika Serikat dan Thailand menyusul di posisi berikutnya.
Secara keseluruhan, kinerja ekspor menunjukkan semakin kuatnya posisi Jakarta di pasar Asia dan Amerika.
Ekspor Alas Kaki Melonjak 102 Persen, Jakarta Catat Rekor Pertumbuhan Komoditas 2025
Kelompok komoditas HS-2 Digit menunjukkan performa impresif pada Januari–Oktober 2025. Sepuluh kelompok komoditas utama memberikan kontribusi 79,67 persen bagi total ekspor Jakarta.
Ekspor alas kaki menjadi sorotan dengan lonjakan 102,12 persen atau senilai US$ 1.354,85 juta. Kenaikan ini menempatkannya sebagai komoditas dengan pertumbuhan tertinggi.
Komoditas logam mulia serta perhiasan mengalami kenaikan 39,69 persen atau US$ 611,66 juta. Sektor ini semakin diminati pasar global, terutama Asia dan Timur Tengah.
Produk kendaraan dan komponennya juga tumbuh 20,58 persen setara US$ 407,20 juta. Hal ini menunjukkan peningkatan minat pasar terhadap otomotif Indonesia.
Meski sebagian besar komoditas tumbuh, ekspor ikan, krustasea, dan moluska justru turun 2,96 persen. Sektor ini menghadapi tantangan pasokan dan pasar.
Selama Oktober 2025, sepuluh komoditas utama berkontribusi 77,29 persen terhadap total ekspor bulan tersebut. Nilai ekspor kelompok ini tumbuh 10,60 persen.
Kendaran dan bagiannya mencatat kenaikan signifikan sebesar 31,29 persen pada Oktober 2025. Angka ini memperkuat tren positif komponen otomotif.
Mesin dan perlengkapan elektrik juga menunjukkan lonjakan 116,89 persen. Pertumbuhan besar ini menunjukkan potensi baru ekspor elektronik Jakarta.
Keseluruhan data menunjukkan bahwa diversifikasi komoditas Jakarta semakin menguat, dengan alas kaki menjadi motor utama pertumbuhan.(***)
Caption Foto: Kontainer berisi produk nonmigas siap diberangkatkan ke negara tujuan utama ekspor Jakarta.
Tags: #EksporNonmigas #StrukturEkspor #Jakarta2025 #EkonomiManufaktur #BPSJakarta
Caption Foto: Pekerja pabrik alas kaki menyiapkan produk ekspor yang menjadi komoditas unggulan Jakarta.
Tags: #AlasKakiJakarta #Ekspor2025 #KomoditasUnggulan #BPSJakarta #IndustriManufaktur






