matabangsa.com – Pekanbaru | BPS Riau menyampaikan bahwa sepuluh komoditas utama memberikan kontribusi hampir seluruh ekspor nonmigas sepanjang Januari–Oktober 2025. Total kontribusinya mencapai 98,87 persen.
Lemak dan minyak nabati menjadi komoditas paling dominan dengan nilai US$2.606,61 juta. Komoditas tersebut tumbuh 37,21 persen dan tetap menjadi andalan ekspor.
Berbagai produk kimia menempati posisi kedua dengan nilai US$590,91 juta. Produk kimia organik menyusul dengan nilai US$235,69 juta.
Ekspor kertas dan karton juga mencatat pertumbuhan yang stabil sebesar 3,53 persen. Meski tidak terlalu tinggi, komoditas ini tetap menjadi bagian penting.
Buah-buahan menunjukkan pertumbuhan salah satu yang tertinggi yaitu 58,77 persen. Permintaan dari negara-negara ASEAN dan Timur Tengah menjadi faktor pendukung.
Berbagai makanan olahan juga mencatat kenaikan 16,83 persen, sementara bahan-bahan nabati tumbuh 6,95 persen. Keduanya masuk dalam daftar komoditas bernilai stabil.
Tiga komoditas yang turun adalah ampas industri makanan, pulp, dan serat stapel buatan. Ampas industri makanan turun drastis 61,97 persen menjadi komoditas yang penurunannya paling besar.
BPS menilai bahwa naik turunnya permintaan global sangat memengaruhi performa komoditas tersebut. Namun secara keseluruhan, tren komoditas utama tetap positif.
Dengan kontribusi besar pada total ekspor nonmigas, sepuluh komoditas ini menjadi indikator penting bagi kesehatan perdagangan Riau. Kinerja komoditas utama juga menentukan arah kebijakan ekspor daerah.(***)
Tags: ekspor Riau, BPS Riau, perdagangan internasional, ekonomi 2025, ekspor nonmigas
Foto Caption: Petugas BPS Riau memperlihatkan grafik perkembangan ekspor nonmigas Riau periode Januari–Oktober 2025 yang dirilis pada 1 Desember 2025. Screenshot BPS Riau
