Ekspor Timah Babel Anjlok 54,17 Persen, Ketergantungan Komoditas Kian Terlihat

Ekonomi, Nasional39 Dilihat

matabangsa.com – Medan | Nilai ekspor timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Oktober 2025 tercatat sebesar US$78,20 juta. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka tersebut mengalami penurunan tajam sebesar 54,17 persen dibandingkan Oktober 2024 yang mencapai US$170,62 juta. Penurunan ini menegaskan besarnya tantangan yang dihadapi sektor pertambangan timah di tengah dinamika pasar global.

BPS menjelaskan bahwa penurunan ekspor timah dipengaruhi oleh melemahnya permintaan internasional serta fluktuasi harga komoditas di pasar dunia. Kondisi geopolitik global dan perlambatan ekonomi di sejumlah negara tujuan ekspor turut memberikan tekanan terhadap kinerja ekspor timah Bangka Belitung.

Timah selama ini menjadi tulang punggung ekspor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pada Oktober 2025, kontribusi timah masih mendominasi total nilai ekspor daerah yang tercatat sebesar US$113,78 juta. Dominasi ini menunjukkan tingginya ketergantungan ekonomi daerah terhadap satu komoditas utama.

Penurunan ekspor timah secara year on year berdampak langsung terhadap kinerja ekspor keseluruhan. Total nilai ekspor Bangka Belitung pada Oktober 2025 turun 43,47 persen dibandingkan Oktober 2024. Hal ini memperlihatkan bahwa fluktuasi ekspor timah sangat menentukan naik turunnya kinerja perdagangan luar negeri daerah.

Meski demikian, secara kumulatif Januari hingga Oktober 2025, nilai ekspor Bangka Belitung masih mengalami kenaikan sebesar 16,41 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Capaian ini menunjukkan bahwa penurunan tajam ekspor timah pada Oktober tidak sepenuhnya mencerminkan kondisi ekspor sepanjang tahun.

BPS menilai kondisi ini harus menjadi momentum evaluasi bagi pemerintah daerah. Ketergantungan tinggi terhadap timah membuat perekonomian Bangka Belitung rentan terhadap guncangan harga dan permintaan global. Diversifikasi komoditas ekspor menjadi kebutuhan mendesak untuk menjaga stabilitas ekonomi daerah.

Selain itu, penguatan sektor hilirisasi timah dinilai mampu meningkatkan nilai tambah ekspor. Dengan mendorong produk olahan berbasis timah, Bangka Belitung diharapkan tidak hanya bergantung pada ekspor bahan mentah, tetapi juga mampu meningkatkan daya saing produk di pasar internasional.

Di sisi perdagangan, tidak adanya impor pada Oktober 2025 turut membantu menjaga neraca perdagangan daerah tetap surplus. BPS mencatat neraca perdagangan Bangka Belitung pada bulan tersebut surplus sebesar US$113,78 juta, meskipun ekspor timah mengalami tekanan.

Ke depan, BPS mendorong sinergi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan investor untuk memperluas basis ekspor. Pengembangan sektor non-timah diharapkan mampu mengurangi risiko ekonomi dan menciptakan struktur perdagangan luar negeri yang lebih seimbang dan berkelanjutan.(***)

Tags: #EksporTimah, #BPSBabel, #PertambanganTimah, #EkonomiDaerah, #DiversifikasiEkspor,

Foto Caption:
Kegiatan pengolahan timah di Bangka Belitung yang masih mendominasi struktur ekspor daerah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *