875 Sekolah Rusak, Banjir dan Longsor Ancam Masa Depan Pendidikan Anak Sumatera

Aceh, Nasional, Sumbar, Sumut15 Dilihat

matabangsa.com – Medan : Bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sepanjang 2025 tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tetapi juga berdampak serius terhadap dunia pendidikan. Data BNPB hingga 25 Desember 2025 mencatat sebanyak 875 fasilitas pendidikan mengalami kerusakan.

Kerusakan sekolah tersebar di 52 kabupaten dan kota terdampak, mulai dari tingkat PAUD hingga sekolah menengah. Banyak bangunan sekolah terendam banjir, roboh akibat longsor, atau rusak berat sehingga tidak dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

Kondisi ini memaksa ribuan siswa menghentikan aktivitas sekolah untuk sementara waktu. Sebagian siswa harus belajar di lokasi darurat seperti tenda pengungsian atau balai desa dengan fasilitas yang sangat terbatas.

Aceh Utara dan sejumlah kabupaten di Sumatera Barat menjadi wilayah dengan jumlah sekolah rusak tertinggi. Curah hujan ekstrem dan meluapnya sungai menyebabkan ruang kelas terendam lumpur dan peralatan belajar rusak.

Gangguan terhadap proses pendidikan dikhawatirkan berdampak jangka panjang, terutama bagi anak-anak usia sekolah dasar. Ketertinggalan materi dan hilangnya rutinitas belajar menjadi tantangan besar bagi dunia pendidikan pascabencana.

Pemerintah daerah berupaya menerapkan sistem pembelajaran darurat dengan memanfaatkan ruang alternatif. Namun, keterbatasan sarana dan jumlah guru menjadi kendala di banyak wilayah.

Selain kerusakan fisik, dampak psikologis juga dirasakan para siswa. Banyak anak mengalami trauma akibat kehilangan rumah dan lingkungan sekolah yang aman.

Untuk mengatasi hal tersebut, relawan pendidikan dan psikososial mulai diterjunkan ke lokasi pengungsian. Mereka memberikan pendampingan agar anak-anak tetap mendapatkan stimulasi belajar dan dukungan mental.

BNPB bersama Kementerian Pendidikan mendorong percepatan rehabilitasi sekolah rusak agar proses belajar mengajar dapat kembali normal. Pendataan kerusakan menjadi dasar pengalokasian anggaran rehabilitasi.

Pemerintah juga menyiapkan sekolah darurat sebagai solusi jangka pendek. Langkah ini diharapkan mampu mencegah terjadinya putus sekolah akibat bencana.

Masyarakat diimbau untuk turut mendukung keberlangsungan pendidikan anak-anak dengan menciptakan lingkungan belajar yang aman di lokasi pengungsian.

Bencana ini menjadi pengingat pentingnya pembangunan fasilitas pendidikan yang tahan terhadap risiko banjir dan longsor di wilayah rawan bencana.(***)

Tags: #SekolahRusak, #PendidikanDarurat, #Banjir2025, #BNPB, #AnakIndonesia,

Caption Foto: Dashboard BNPB menunjukkan jumlah fasilitas pendidikan rusak akibat banjir dan longsor di Sumatera hingga Desember 2025.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *