matabangsa.com – Aceh: Bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh sepanjang 2025 menyebabkan kerusakan besar pada permukiman warga. BNPB mencatat hingga 25 Desember 2025 sebanyak 115.678 rumah penduduk mengalami kerusakan.
Kerusakan rumah terjadi hampir merata di 18 kabupaten dan kota terdampak. Sebagian besar rumah rusak berat akibat terendam banjir dalam waktu lama atau tertimbun longsor.
Kabupaten Aceh Utara dan Aceh Tamiang menjadi wilayah dengan jumlah rumah rusak tertinggi. Kondisi geografis dataran rendah dan daerah aliran sungai memperparah dampak banjir.
Banyak warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman karena rumah mereka tidak lagi layak huni. Pengungsian tersebar di balai desa, sekolah, dan rumah ibadah.
Selain rumah penduduk, fasilitas umum juga mengalami kerusakan serius. BNPB mencatat sekitar 1.300 fasilitas umum rusak di Aceh.
Rusaknya fasilitas umum berdampak langsung terhadap aktivitas ekonomi dan pelayanan publik masyarakat.
Infrastruktur transportasi juga terganggu. Sebanyak 490 jembatan dilaporkan rusak, menyebabkan sejumlah desa terisolasi.
Kerusakan jembatan menyulitkan distribusi bantuan logistik dan mobilitas warga.
Pemerintah daerah terus melakukan pendataan rumah rusak sebagai dasar penyaluran bantuan stimulan perbaikan rumah.
Proses rehabilitasi permukiman menjadi tantangan besar mengingat luasnya wilayah terdampak.
BNPB mendorong pembangunan hunian sementara bagi warga dengan rumah rusak berat.
Rehabilitasi berbasis mitigasi bencana diharapkan dapat mengurangi risiko kerusakan serupa di masa depan.(***)
Tags:
#RumahRusak, #AcehBencana, #BNPB, #BanjirLongsor, #PemulihanAceh,
Caption Foto:
Data BNPB menunjukkan jumlah rumah rusak akibat banjir dan longsor di Aceh tahun 2025.





