Impor Migas Kepulauan Riau Capai US$2,19 Miliar, Rusia Jadi Pemasok Terbesar 2025

Ekonomi, Kepri, Nasional19 Dilihat

matabangsa.com – Kepri: Sektor minyak dan gas bumi (migas) masih memegang peranan penting dalam struktur impor Provinsi Kepulauan Riau sepanjang Januari hingga Oktober 2025. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kepulauan Riau mencatat nilai impor migas mencapai US$2,19 miliar atau meningkat 29,08 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024.

Kenaikan impor migas ini mencerminkan tingginya kebutuhan energi dan bahan bakar untuk menopang aktivitas industri, transportasi, serta pembangkit listrik di Kepulauan Riau. Sebagai kawasan industri dan wilayah kepulauan, Kepri sangat bergantung pada pasokan migas dari luar negeri.

BPS Kepri mencatat bahwa komoditas migas yang paling banyak diimpor adalah hasil minyak dengan nilai mencapai US$2,19 miliar. Komoditas ini menyumbang sekitar 11,85 persen dari total nilai impor Kepulauan Riau selama Januari–Oktober 2025.

Dari sisi negara asal, Federasi Rusia tercatat sebagai pemasok impor migas terbesar bagi Kepulauan Riau sepanjang Januari hingga Oktober 2025. Nilai impor migas dari Rusia mencapai US$735,43 juta atau berkontribusi sebesar 33,48 persen terhadap total impor migas daerah.

Posisi Rusia sebagai pemasok utama menunjukkan pergeseran pola perdagangan energi Kepulauan Riau di tengah dinamika geopolitik global. Pasokan migas dari Rusia menjadi alternatif penting dalam menjaga keberlanjutan pasokan energi daerah.

Selain Rusia, negara pemasok impor migas lainnya yang berperan cukup besar adalah Singapura dan Malaysia. Pada Oktober 2025, impor migas terbesar berasal dari Singapura dengan nilai mencapai US$101,98 juta, diikuti Malaysia sebesar US$20,10 juta.

Negara asal impor migas lainnya meliputi Uni Emirat Arab dan Jepang, meskipun dengan nilai yang relatif kecil. Keragaman negara pemasok ini mencerminkan upaya diversifikasi sumber energi yang dilakukan pelaku usaha di Kepulauan Riau.

Secara bulanan, impor migas Kepulauan Riau pada Oktober 2025 tetap menunjukkan aktivitas yang signifikan meskipun terjadi fluktuasi harga minyak dunia. BPS mencatat bahwa dinamika impor migas sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar energi global.

Pemerintah daerah menilai impor migas tetap diperlukan untuk menjaga stabilitas pasokan energi, terutama bagi kawasan industri dan sektor transportasi laut yang menjadi tulang punggung perekonomian Kepulauan Riau.

Namun demikian, ketergantungan terhadap impor migas juga menjadi tantangan jangka panjang. Pemerintah mendorong efisiensi energi dan pemanfaatan sumber energi alternatif untuk mengurangi ketergantungan tersebut secara bertahap.

BPS mencatat bahwa meskipun impor migas meningkat, neraca perdagangan Kepulauan Riau masih berada dalam kondisi surplus. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja ekspor, baik migas maupun nonmigas, masih mampu mengimbangi arus impor energi.

Ke depan, impor migas Kepulauan Riau diperkirakan tetap berfluktuasi mengikuti dinamika harga dan pasokan global. Tantangan utama adalah memastikan impor migas dilakukan secara efisien, berkelanjutan, dan tetap mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.(***)

Tags: impor migas kepri, bps kepri 2025, energi kepulauan riau, perdagangan migas, ekonomi daerah

Caption Foto: Kapal tanker migas melakukan bongkar muat bahan bakar di perairan Kepulauan Riau.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *