matabangsa.com – Bali : Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat bahwa kinerja sektor pariwisata Bali sepanjang tahun 2025 berada dalam kondisi relatif stabil, meskipun diwarnai fluktuasi bulanan pada sejumlah indikator utama. Data statistik menunjukkan bahwa dinamika tersebut masih berada dalam batas wajar dan tidak mengganggu tren pemulihan pariwisata secara keseluruhan.
Salah satu indikator utama adalah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang pada Oktober 2025 tercatat sebanyak 594.853 kunjungan. Angka ini memang mengalami penurunan sebesar 6,34 persen dibandingkan bulan September 2025, namun secara kumulatif periode Januari hingga Oktober 2025 justru menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 10,99 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
BPS mencatat bahwa fluktuasi bulanan kunjungan wisman dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari pola liburan global, jadwal penerbangan internasional, hingga kondisi ekonomi dan geopolitik dunia. Meski demikian, Bali tetap menjadi destinasi utama wisata internasional Indonesia, dengan wisatawan asal Australia masih mendominasi sepanjang 2025.
Dari sisi akomodasi, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Bali pada Oktober 2025 tercatat sebesar 64,57 persen. Angka ini menurun secara bulanan, namun mengalami kenaikan secara tahunan jika dibandingkan Oktober 2024. Hal serupa juga terjadi pada hotel non bintang yang mencatat TPK sebesar 43,95 persen dengan tren tahunan yang relatif stabil.
Menariknya, di tengah penurunan tingkat hunian bulanan, rata-rata lama menginap wisatawan justru mengalami peningkatan. Rata-rata lama menginap tamu hotel berbintang mencapai 2,94 malam, sementara hotel non bintang tercatat 2,58 malam. Peningkatan ini menunjukkan adanya pergeseran perilaku wisatawan yang cenderung memperpanjang masa tinggal meski jumlah kunjungan tidak selalu meningkat.
BPS menilai peningkatan lama menginap sebagai indikator kualitas kunjungan wisata yang semakin baik. Wisatawan tidak hanya datang singkat, tetapi juga menghabiskan lebih banyak waktu di Bali, yang berdampak positif terhadap perputaran ekonomi lokal, khususnya sektor akomodasi, kuliner, transportasi, dan jasa pariwisata lainnya.
Stabilitas pariwisata Bali sepanjang 2025 juga ditopang oleh peran wisatawan nasional dan wisatawan nusantara. Data BPS menunjukkan perjalanan wisatawan nasional ke Bali pada Oktober 2025 meningkat sebesar 17,42 persen dibandingkan bulan sebelumnya, sementara jumlah perjalanan wisatawan nusantara mencapai lebih dari 2,1 juta perjalanan.
Tingginya mobilitas wisatawan domestik tersebut menjadi penyangga utama sektor pariwisata Bali ketika kunjungan wisman mengalami fluktuasi. Wisatawan domestik dinilai lebih adaptif terhadap kondisi ekonomi dan memiliki kontribusi signifikan dalam menjaga tingkat okupansi hotel serta aktivitas usaha pariwisata.
Meski demikian, BPS Bali juga mencatat adanya ketimpangan distribusi wisatawan antarwilayah di Bali. Kabupaten Badung masih mencatat tingkat hunian kamar tertinggi, sementara beberapa wilayah lain seperti Jembrana dan Klungkung masih berada pada level yang relatif rendah.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa tantangan pariwisata Bali ke depan tidak hanya terletak pada peningkatan jumlah kunjungan, tetapi juga pada pemerataan manfaat ekonomi pariwisata antarwilayah. Pengembangan destinasi alternatif dan penguatan infrastruktur di luar kawasan Bali selatan menjadi kebutuhan strategis.
Data statistik BPS Provinsi Bali menegaskan pentingnya perumusan kebijakan pariwisata berbasis data. Dengan memahami pola kunjungan, lama menginap, serta pergerakan wisatawan, pemerintah dan pelaku usaha dapat menyusun strategi yang lebih tepat sasaran dan berkelanjutan.
Dengan tren kumulatif yang positif, peningkatan kualitas kunjungan, serta dukungan kuat dari wisatawan domestik, BPS menilai pariwisata Bali pada 2025 tetap menunjukkan ketahanan yang baik. Ke depan, Bali diyakini mampu mempertahankan posisinya sebagai destinasi unggulan nasional dan internasional meski menghadapi dinamika global yang terus berubah.(***)
Tags: #PariwisataBali2025, #BPSProvinsiBali, #DataPariwisata, #WisataIndonesia, #EkonomiBali,
Caption Foto:
Aktivitas wisata di kawasan Bali yang tetap ramai sepanjang 2025 meski menghadapi dinamika kunjungan bulanan. (Sumber: BPS Provinsi Bali)






