Pemulihan Aceh Dihadapkan Tantangan Besar, Ancaman Bencana Susulan Masih Mengintai

Aceh, Nasional2 Dilihat

matabangsa.com – Medan : Upaya pemulihan pascabencana banjir dan longsor di Provinsi Aceh menghadapi tantangan besar. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 26 Desember 2025, dampak kerusakan yang meluas serta potensi bencana susulan akibat cuaca ekstrem menjadi hambatan utama dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah terdampak.

BNPB mencatat banjir dan longsor yang terjadi sepanjang Desember 2025 telah merusak ribuan unit rumah warga, infrastruktur vital, serta fasilitas publik. Kondisi ini menyebabkan aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat terganggu, terutama di kabupaten yang terdampak berat seperti Aceh Tamiang, Bireuen, Aceh Tengah, dan Pidie Jaya.

Salah satu tantangan utama pemulihan adalah rusaknya akses transportasi. Sejumlah ruas jalan dan jembatan mengalami kerusakan berat akibat terjangan banjir dan longsor, sehingga menghambat distribusi logistik dan mobilitas warga. BNPB menilai perbaikan akses ini menjadi prioritas agar proses pemulihan dapat berjalan efektif.

Selain infrastruktur, sektor permukiman juga mengalami dampak signifikan. Ribuan rumah warga tercatat rusak dengan kategori ringan hingga berat. Banyak keluarga masih bertahan di pengungsian karena rumah mereka belum layak huni, sementara proses pendataan kerusakan masih berlangsung di lapangan.

BNPB juga menyoroti kerusakan pada fasilitas pendidikan dan kesehatan. Sejumlah sekolah terendam banjir dan mengalami kerusakan bangunan, sehingga kegiatan belajar mengajar terpaksa dihentikan sementara. Di sektor kesehatan, beberapa puskesmas dan fasilitas layanan dasar mengalami kerusakan, memaksa pelayanan dipindahkan ke lokasi darurat.

Tantangan lain yang dihadapi adalah pemulihan ekonomi masyarakat. Banjir dan longsor merusak lahan pertanian, perkebunan, serta usaha mikro milik warga. Banyak masyarakat kehilangan sumber penghasilan utama, sehingga membutuhkan dukungan pemulihan ekonomi yang terintegrasi dalam fase pascabencana.

Di tengah upaya pemulihan tersebut, BNPB mengingatkan bahwa ancaman bencana susulan masih tinggi. Berdasarkan pemantauan cuaca, intensitas hujan di wilayah Aceh masih berada pada kategori tinggi hingga akhir Desember 2025, meningkatkan risiko banjir lanjutan dan longsor di daerah rawan.

Kondisi tanah yang jenuh air akibat hujan berkepanjangan membuat lereng perbukitan menjadi tidak stabil. BNPB bersama pemerintah daerah terus melakukan pemetaan wilayah rawan longsor dan memberikan imbauan kepada masyarakat untuk menghindari area berisiko tinggi, terutama saat hujan deras berlangsung.

Dalam menghadapi tantangan ini, BNPB menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat. Upaya rehabilitasi dan rekonstruksi harus memperhatikan prinsip build back better, yakni membangun kembali dengan standar yang lebih aman dan tahan terhadap bencana.

BNPB juga mendorong penguatan sistem peringatan dini dan edukasi kebencanaan bagi masyarakat. Pengalaman bencana Desember 2025 menjadi pelajaran penting bahwa kesiapsiagaan dan respons cepat dapat mengurangi risiko korban jiwa serta kerugian yang lebih besar di masa mendatang.

Pemerintah pusat telah menyiapkan langkah-langkah dukungan anggaran dan teknis untuk pemulihan Aceh. Pendataan kerusakan dan kerugian terus diperbarui sebagai dasar perencanaan program rehabilitasi dan rekonstruksi yang berkelanjutan dan berpihak pada masyarakat terdampak.

BNPB mengajak seluruh elemen masyarakat Aceh untuk tetap waspada dan aktif berpartisipasi dalam upaya pemulihan. Tantangan besar pascabencana ini diharapkan dapat dilalui dengan kerja sama yang kuat, sehingga Aceh mampu bangkit lebih tangguh menghadapi ancaman bencana di masa depan.(***)

Tags: #PemulihanAceh,#BNPB,#BanjirLongsorAceh, #RehabilitasiRekonstruksi,#WaspadaBencana

Caption Foto: Kondisi permukiman dan infrastruktur rusak akibat banjir dan longsor di Aceh, berdasarkan data BNPB per 26 Desember 2025.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *