matabangsa.com – Medan | BNPB melaporkan 345 warga meninggal akibat rangkaian banjir dan longsor yang melanda Aceh pada 2025. Kabupaten Aceh Utara menjadi daerah dengan angka kematian tertinggi, mencapai 124 jiwa. Pemerintah daerah menyebut curah hujan ekstrem selama berhari-hari menjadi pemicu utama bencana.
Seluruh data korban, kerusakan, dan sebaran wilayah terdampak dalam berita ini bersumber dari Dashboard Data Operasi Penanganan Darurat yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), termasuk angka 345 warga meninggal, 174 hilang, 3,5 ribu terluka, 115,3 ribu rumah rusak, serta dampak kerusakan pada fasilitas pendidikan, kesehatan, rumah ibadah, jembatan, dan fasilitas umum di 18 kabupaten di Provinsi Aceh.
Selain korban meninggal, BNPB mencatat 174 warga masih hilang dan pencarian terus diperluas hingga ke wilayah aliran sungai.
Sejumlah korban ditemukan tertimbun material longsor, sementara lainnya hanyut terbawa arus banjir bandang.
Data resmi juga menyebut 3,5 ribu warga terluka, sebagian besar membutuhkan perawatan lanjutan.
Kerusakan fasilitas umum mencapai 704 unit, menghambat akses evakuasi korban di banyak titik.
Pemerintah pusat mengirimkan tim SAR tambahan untuk mempercepat proses identifikasi dan evakuasi.
Dengan 18 kabupaten terdampak, BNPB menyatakan Aceh dalam status tanggap darurat penuh.(***)
Foto: Dashboard BNPB menampilkan data korban meninggal dan sebaran daerah terdampak banjir–longsor di Aceh. Screenshot BNPB
Tags: #AcehBerduka, #BNPB, #KorbanMeninggal, #BanjirAceh, #Longsor2025, #TanggapDarurat, #BreakingNews, #IndonesiaSiaga, #BencanaNasional,






