matabangsa.com – Tapteng | Hujan tanpa jeda sejak 21 November 2025 mengubah Tapanuli Tengah menjadi wilayah yang porak-poranda. Banjir dan longsor membuat ribuan warga terisolasi, memaksa mereka bertahan dalam ketakutan dan ketidakpastian.
Kondisi ini menggugah respon cepat dari Satuan Brimob Polda Sumut yang bergerak dalam status darurat kemanusiaan untuk membantu masyarakat.
Kombes Pol. Rantau Isnur Eka memberikan instruksi tegas agar seluruh jajaran Brimob menjunjung keselamatan masyarakat di atas segalanya sembari memastikan keamanan personel tetap terjaga.
Dengan tekad untuk menyelamatkan nyawa, dua unit SAR dari Batalyon C Tapanuli Selatan segera berangkat menuju Tapteng melalui dua jalur berbeda.
Namun medan tidak bersahabat — longsor besar menghentikan perjalanan tim dari jalur Sipirok, sementara tim dari Sibolga juga tertahan oleh reruntuhan material longsor.
Meski komunikasi dengan personel di lapangan sempat putus akibat cuaca ekstrem, komando Brimob terus berupaya menjaga koordinasi dengan berbagai pihak penyelamat.
Brimob memusatkan fokus pada pembukaan akses jalan, upaya evakuasi, dan memastikan bantuan logistik, kesehatan, dan perlindungan dapat menjangkau warga yang masih terjebak di lokasi terisolasi.
Dedikasi pasukan Brimob yang berjuang dalam kondisi berat menjadi bukti bahwa kehadiran negara tidak pernah padam meski alam sedang murka.
Lewat kerja keras tanpa pamrih, Brimob berharap setiap warga yang terdampak dapat kembali memeluk keluarga dalam keadaan selamat, baik, dan penuh harapan.
Tags: #SARBrimob, #EvakuasiTapteng, #LongsorSumut, #BanjirTapteng, #RantauIsnurEka, #PenangananDarurat, #RelawanKemanusiaan, #PoldaSumut, #SumutPeduli,
Foto Caption: Pasukan Brimob Polda Sumut tetap siap siaga menghadapi medan ekstrem dalam misi kemanusiaan penanganan banjir dan longsor Tapanuli Tengah.



