matabangsa.com – Medan | Diversifikasi komoditas menjadi salah satu faktor penting yang menjaga stabilitas ekspor Batam sepanjang 2025. Meski mesin dan peralatan listrik mendominasi ekspor, komoditas lain seperti minyak nabati, produk kimia, hingga cokelat turut mencatat kinerja positif.
Data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa setidaknya sepuluh kelompok HS 2 digit memberikan kontribusi signifikan. Komoditas HS 84 atau mesin/pesawat mekanik mencatat nilai ekspor US$ 1.940,52 juta sepanjang Januari–Oktober 2025.
Menurut data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, seluruh capaian ekspor yang tercatat pada periode Oktober 2025 tersebut bersumber dari publikasi statistik perdagangan luar negeri Batam, yang memuat rincian nilai ekspor migas dan nonmigas, komoditas unggulan berdasarkan HS 2 digit, negara tujuan utama, serta kontribusi tiap pelabuhan muat terhadap total ekspor. BPS Kota Batam menegaskan bahwa peningkatan ekspor pada bulan tersebut merupakan hasil akumulasi aktivitas industri manufaktur dan logistik yang dihimpun melalui sistem pencatatan ekspor resmi yang berlaku nasional.
HS 89 yakni kapal laut menyumbang US$ 856,08 juta, memperkuat posisi Batam sebagai pusat industri galangan kapal. Produk besi dan baja (HS 73) mencatat angka US$ 792,69 juta selama 2025.
Berbagai produk kimia (HS 38) dan koko/coklat (HS 18) juga mencatat peningkatan stabil, menandakan keberagaman industri Batam. Produk minyak dan lemak hewan/nabati (HS 15) mencapai US$ 615,80 juta.
Perangkat optik (HS 90) menyumbang US$ 292,06 juta, sementara plastik (HS 39) mencatat US$ 263,93 juta. Komoditas bahan kimia organik (HS 29) menambah dinamika ekspor Batam dengan kontribusi US$ 228,88 juta.
Beragamnya komoditas ini menjadi tameng ketika beberapa pasar global mengalami penurunan permintaan. Diversifikasi juga membuat Batam tidak terlalu bergantung pada satu sektor industri.
Industri galangan kapal, kimia, dan makanan olahan menjadi pilar penyokong selain elektronik. Pemerintah melihat diversifikasi komoditas sebagai strategi penting jangka panjang. Dengan semakin banyak jenis barang ekspor, Batam memiliki ketahanan ekonomi lebih kuat.
Industri kecil dan menengah juga mulai berperan dalam rantai ekspor melalui produk turunan olahan. Diversifikasi memberi peluang peningkatan ekspor di sektor baru dalam beberapa tahun ke depan. Analisis ekonomi menyebutkan bahwa struktur ekspor Batam semakin matang. Kombinasi manufaktur besar dan industri pendukung menjadikan Batam salah satu pusat ekspor paling dinamis di Indonesia.(***)
Foto: Produk elektronik, kimia, dan makanan olahan yang menjadi bagian dari diversifikasi komoditas ekspor Batam. Screenshot BPS Batam.
Tags: #DiversifikasiEkspor, #EksporBatam, #IndustriBatam, #HSCode,#ManufakturIndonesia, #BPSKepri, #Ekspor2025, #EkonomiKepri ,#GlobalTrade,






