Debat Publik Terakhir Paslon Gubsu 2024: Bobby-Surya dan Edy-Hasan Adu Gagasan untuk Sinergitas Pembangunan

Politik8 Dilihat

Matabangsa.com – Medan: Debat publik ketiga untuk pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) antara pasangan calon (paslon) Bobby Nasution-Surya dan Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala sukses digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara pada Rabu malam (13/11/24). Debat yang diadakan di Hotel Tiara, Kota Medan, tersebut menjadi ajang bagi kedua paslon untuk menyampaikan visi dan program dalam membangun Sumatera Utara.

Mengusung tema “Sinergitas Kebijakan Pembangunan Daerah dalam Rangka Memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”, debat ini diharapkan mampu memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi masyarakat Sumatera Utara mengenai program unggulan masing-masing paslon. KPU Sumut menilai tema ini sangat relevan untuk membahas permasalahan dan potensi daerah.

Debat yang melibatkan sembilan panelis ini diharapkan mampu memantik diskusi mendalam terkait isu-isu strategis pembangunan. Sembilan panelis yang dihadirkan memiliki latar belakang akademisi dan praktisi di berbagai bidang, di antaranya Dr. Zulkarnain Nasution, MA, dan Frien Jones Iven H. Tambun, yang dikenal aktif dalam kajian pembangunan dan kebijakan publik.

Terdapat dua subtema utama yang dibahas, yaitu penyerasian pembangunan daerah dan aspek NKRI dan kebangsaan. Di dalamnya, paslon diberi kesempatan untuk mengupas isu seperti optimalisasi sumber pendanaan pusat dan daerah, pemerataan pembangunan yang berkeadilan, serta penyediaan tenaga ahli sesuai kebutuhan daerah.

Pada subtema pertama, Bobby Nasution menekankan pentingnya optimalisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan lokal. Menurutnya, CSR bisa dimanfaatkan secara lebih terarah untuk pengembangan potensi lokal yang ada di Sumatera Utara.

Di sisi lain, Edy Rahmayadi menyoroti kebutuhan untuk mengembangkan literasi digital bagi masyarakat, terutama di daerah terpencil. Menurut Edy, literasi digital akan mendorong masyarakat untuk berdaya saing dalam menghadapi era digital, sekaligus mengurangi ketimpangan teknologi antara wilayah perkotaan dan pedesaan.

Pada subtema kedua yang mengangkat isu NKRI dan kebangsaan, kedua paslon sepakat bahwa ancaman disintegrasi bangsa, seperti radikalisme dan konflik SARA, harus diatasi dengan pendekatan pendidikan dan penguatan budaya lokal. Edy Rahmayadi menambahkan bahwa pemahaman kebangsaan harus diajarkan sejak dini melalui sekolah-sekolah.

Bobby Nasution, pada sisi lain, mengusulkan wacana pemekaran daerah sebagai solusi untuk memastikan seluruh wilayah Sumatera Utara mendapatkan perhatian yang adil dalam hal pembangunan. Menurutnya, pemekaran akan membantu mengatasi kesenjangan pembangunan antar wilayah.

Debat berlangsung dengan dinamis, dengan kedua paslon saling mempertanyakan strategi dan rencana kerja masing-masing. Masyarakat Sumatera Utara menantikan siapa yang akan membawa provinsi ini menuju pembangunan yang lebih maju dan berkeadilan.(utho)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *