Disdik Sumut Genjot Digitalisasi dan Pembangunan Sekolah untuk Kurangi Kesenjangan dengan Sekolah Swasta

Pendidikan23 Dilihat

matabangsa.com – Medan | Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumatera Utara, Alexander Sinulingga, mengakui masih adanya kesenjangan kualitas antara sekolah negeri dan sekolah swasta di Sumatera Utara. Menurutnya, sekolah swasta saat ini masih lebih unggul dalam berbagai aspek sehingga diperlukan langkah-langkah strategis untuk mengejar ketertinggalan.

Alexander menjelaskan bahwa Disdik Sumut tengah menyiapkan program digitalisasi pendidikan yang akan mulai berjalan tahun depan. Program ini dirancang tanpa biaya bagi sekolah maupun guru. Salah satu fokus utamanya adalah peningkatan kompetensi guru melalui upskilling.

“Kita ingin meng-upgrade kualitas guru-guru kita. Kalau skill-nya tidak ditingkatkan, hasilnya hanya sebatas wacana saja. Ini penting untuk mengejar gap dengan sekolah swasta,” ujarnya saat memberikan keterangannya di Kantor Gubernur Sumut, Jumat (14/11/2025).

Ia menambahkan bahwa sebenarnya Sumut memiliki banyak guru berkualitas, namun potensinya belum muncul ke permukaan. Salah satu contoh, ada guru sekolah negeri di wilayah Langkat yang memiliki lulusan S2, namun belum dimanfaatkan secara optimal untuk berbagi ilmu dengan guru lainnya.

Alexander menyebutkan bahwa pembangunan infrastruktur sekolah juga mulai dijalankan tahun ini. Salah satunya adalah pembangunan ruang kelas baru di berbagai sekolah untuk menyesuaikan jumlah ruang belajar dengan jumlah rombongan belajar (rombel).

Namun, ia menyoroti masih banyak sekolah yang menggunakan laboratorium komputer sebagai ruang belajar. “Ini tidak dibenarkan oleh aturan. Ruang kelas dan laboratorium harus memiliki fungsi masing-masing,” tegasnya.

Kendala besar lain yang dihadapi adalah masalah aset, terutama di wilayah Kepulauan Nias. Banyak bangunan sekolah di daerah tersebut masih tercatat sebagai aset Kementerian Kehutanan, sehingga Pemerintah Provinsi tidak dapat melakukan pembangunan secara optimal.

“Tadinya kami berharap revitalisasi sekolah dari kementerian bisa menyasar ke sana, tapi karena status aset bukan milik pemprov, itu tidak bisa. Kita hanya bisa melakukan rehab ringan,” kata Alexander.

Disdik Sumut kini tengah berupaya berkoordinasi dengan kementerian terkait agar aset tersebut dapat dihibahkan kepada Pemerintah Provinsi sehingga pembangunan sekolah dapat dilakukan secara menyeluruh.

Situasi serupa juga terjadi di wilayah I dan II, di mana sebagian besar lahan sekolah masih berstatus aset PTPN. Hal ini membuat dinas tidak bisa membangun ruang kelas baru, gedung, maupun pagar. “Kalau asetnya milik pemprov, langsung kita kerjakan. Tidak akan kita tunda-tunda lagi,” tegasnya.

Selain pembangunan fisik, Alexander menegaskan bahwa Disdik Sumut juga mempercepat pemenuhan infrastruktur penunjang seperti jaringan internet dan listrik. Keduanya ditargetkan sudah terpenuhi sepenuhnya pada tahun 2025.

“Artinya, tidak hanya pembangunan fisik, tetapi infrastruktur penunjang pendidikan juga menjadi prioritas,” tambahnya.

Dengan langkah-langkah tersebut, Disdik Sumut berharap kualitas sekolah negeri dapat meningkat secara signifikan dan mampu bersaing dengan sekolah swasta di masa mendatang.(***)

Disdik Sumut,Alexander Sinulingga,Digitalisasi Pendidikan,Peningkatan Kompetensi Guru,Infrastruktur Sekolah Sumut,Kesenjangan Sekolah Negeri dan Swasta,Aset Sekolah Nias,Pendidikan Sumatera Utara,Pembangunan Ruang Kelas Baru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *