matabangsa.com – Medan: Kinerja ekspor Provinsi Bali kembali menunjukkan tren positif pada Oktober 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat nilai ekspor barang ke luar negeri mencapai US$ 53.352.580 atau tumbuh 8,13 persen secara year on year dibandingkan Oktober 2024 yang tercatat sebesar US$ 49.339.746.
Peningkatan ini menandakan daya saing produk Bali di pasar global masih terjaga di tengah dinamika ekonomi internasional. Bahkan, capaian Oktober 2025 juga tercatat lebih tinggi dibandingkan realisasi September 2025.
Dari sepuluh negara tujuan utama ekspor Bali, sembilan negara menunjukkan pertumbuhan positif secara tahunan. Lonjakan paling mencolok terjadi pada ekspor ke Vietnam yang melesat hingga 1.067,34 persen.
Kenaikan signifikan ke Vietnam tersebut didorong oleh meningkatnya permintaan produk perikanan, khususnya komoditas ikan, krustasea, dan moluska dengan kode HS 03. Produk ini semakin diminati karena kualitas dan konsistensi pasokan dari Bali.
Amerika Serikat masih menjadi negara tujuan ekspor terbesar Bali pada Oktober 2025 dengan pangsa 27,84 persen. Nilai ekspor ke Negeri Paman Sam tercatat sebesar US$ 14.855.129.
Di posisi berikutnya, Tiongkok mencatat nilai ekspor sebesar US$ 6.020.861 atau berkontribusi 11,29 persen terhadap total ekspor Bali. Australia menyusul dengan nilai ekspor US$ 5.103.635.
Dari sisi komoditas, ekspor Bali masih didominasi oleh produk ikan, krustasea, dan moluska. Pada Oktober 2025, nilai ekspor komoditas ini mencapai US$ 18.774.412 atau berkontribusi 35,19 persen dari total ekspor.
Selain produk perikanan, beberapa komoditas lain juga menunjukkan peningkatan signifikan, seperti buah-buahan (HS 08) yang melonjak hingga 1.442,89 persen dibandingkan Oktober 2024.
Peningkatan ekspor buah-buahan terutama terjadi pada pasar Tiongkok yang mencatat permintaan tinggi terhadap produk hortikultura asal Bali.
Meski kinerja bulanan menunjukkan perbaikan, secara kumulatif nilai ekspor Bali periode Januari–Oktober 2025 tercatat sebesar US$ 464.506.927. Angka ini mengalami penurunan 12,40 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Penurunan kumulatif ini menunjukkan masih adanya tekanan struktural pada ekspor Bali, khususnya dari sektor industri pengolahan yang selama ini menjadi tulang punggung ekspor daerah.
Namun demikian, capaian positif pada Oktober 2025 menjadi sinyal optimistis bahwa ekspor Bali memiliki peluang untuk kembali tumbuh, terutama jika didukung penguatan sektor perikanan dan diversifikasi pasar ekspor.(***)
Tags: #EksporBali, #BPSBali, #PerikananBali, #EkonomiBali, #Ekspor2025,
Caption Foto: Aktivitas bongkar muat komoditas ekspor Bali di pelabuhan, sektor perikanan menjadi penopang utama ekspor Oktober 2025.






