matabangsa.com – Medan | Kinerja ekspor Kota Batam kembali menunjukkan tren positif pada Oktober 2025 setelah mencatatkan lonjakan sebesar 7,12 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Peningkatan ini memperlihatkan ketahanan sektor industri Batam di tengah dinamika ekonomi global.
Data Nilai ekspor Batam pada Oktober 2025 tercatat mencapai US$ 1.749,46 juta, naik signifikan dari realisasi September yang berada pada level US$ 1.633,20 juta.
Menurut data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, seluruh capaian ekspor yang tercatat pada periode Oktober 2025 tersebut bersumber dari publikasi statistik perdagangan luar negeri Batam, yang memuat rincian nilai ekspor migas dan nonmigas, komoditas unggulan berdasarkan HS 2 digit, negara tujuan utama, serta kontribusi tiap pelabuhan muat terhadap total ekspor. BPS Kota Batam menegaskan bahwa peningkatan ekspor pada bulan tersebut merupakan hasil akumulasi aktivitas industri manufaktur dan logistik yang dihimpun melalui sistem pencatatan ekspor resmi yang berlaku nasional.
Kenaikan tersebut didorong oleh pertumbuhan ekspor nonmigas yang mencapai 7,29 persen atau bertambah sekitar US$ 114,81 juta.
Sementara itu, ekspor migas juga turut menguat meski dengan porsi lebih kecil, yaitu naik 2,52 persen atau sekitar US$ 1,45 juta sepanjang Oktober 2025.
Penguatan ekspor ini menegaskan peran Batam sebagai kawasan industri manufaktur berorientasi ekspor yang terus tumbuh meskipun pasar global mengalami perlambatan.
Selama periode Januari–Oktober 2025, kinerja ekspor Batam mencatatkan akumulasi kenaikan 22,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kenaikan kumulatif ini terutama disumbang sektor nonmigas yang tumbuh 25,28 persen atau mencapai tambahan nilai ekspor sebesar US$ 3.166,58 juta.
Performa nonmigas yang terus meningkat menunjukkan bahwa industri manufaktur Batam masih menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi daerah.
Komoditas unggulan seperti mesin dan peralatan listrik mendominasi struktur ekspor dengan kontribusi mencapai 52,74 persen sepanjang 2025.
Pada Oktober 2025 saja, komoditas HS 85 atau mesin/peralatan listrik menyumbang nilai ekspor mencapai US$ 950,20 juta.
Kinerja ekspor yang kuat juga tidak terlepas dari peran pelabuhan sebagai simpul logistik regional yang terus diperkuat pemerintah.
Pelabuhan Batu Ampar masih menjadi pintu ekspor terbesar dengan nilai mencapai US$ 1.267,91 juta pada Oktober 2025.
Pelabuhan ini mencatat kenaikan 4,76 persen dibandingkan bulan sebelumnya, menegaskan kapasitasnya sebagai hub ekspor utama di Batam.
Secara volume, ekspor melalui Batu Ampar mencapai 223,19 ribu ton atau naik 22,46 persen dari capaian September 2025.
Lonjakan volume dan nilai ekspor memperkuat posisi Batam sebagai kawasan industri manufaktur terbesar di Indonesia bagian barat.
Selain Amerika Serikat sebagai pasar terbesar, negara-negara seperti Singapura, Jepang, Tiongkok, dan Saudi Arabia terus memberikan permintaan yang stabil.
Ekspor ke Amerika Serikat saja mencapai US$ 600,28 juta atau tumbuh 40,03 persen dibandingkan September 2025.
Pertumbuhan ini memperlihatkan tingginya daya saing produk industri Batam di pasar global, terutama sektor elektronik dan peralatan listrik.
Dengan basis industri yang kuat, infrastruktur pelabuhan yang terus tumbuh, serta permintaan global yang membaik, ekspor Batam diperkirakan tetap berada pada tren positif hingga akhir 2025.(***)
Foto: Kapal kontainer bersandar di Pelabuhan Batu Ampar, Batam, yang menjadi jalur ekspor terbesar pada Oktober 2025. Screenshot BPS Kota Batam.
Tags: #BatamEkspor, #EkonomiKepri, #EksporNonmigas, #IndustriBatam, #BPSBatam, #PerdaganganInternasional, #PelabuhanBatuAmpar, #Ekonomi2025, #EksporIndonesia,






