matabangsa.com – Kepri: Sektor minyak dan gas bumi masih memegang peranan strategis dalam struktur ekspor Provinsi Kepulauan Riau sepanjang Januari hingga Oktober 2025. Data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Kepulauan Riau yang dirilis Desember 2025 mencatat nilai ekspor migas mencapai US$2,98 miliar atau naik 6,11 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Meski kontribusinya lebih kecil dibanding sektor nonmigas, ekspor migas tetap menjadi penopang penting penerimaan devisa daerah. Kinerja migas Kepri menunjukkan stabilitas di tengah fluktuasi harga energi global dan dinamika geopolitik internasional.
Pada Oktober 2025, nilai ekspor migas Kepulauan Riau tercatat sebesar US$195,32 juta. Namun, angka ini mengalami penurunan 31,86 persen dibanding Oktober 2024, seiring penyesuaian permintaan dan harga minyak mentah di pasar internasional.
Singapura masih menjadi negara tujuan utama ekspor migas Kepulauan Riau. Sepanjang Januari–Oktober 2025, ekspor migas ke Singapura mencapai US$2,07 miliar atau setara 69,44 persen dari total ekspor migas Kepri.
Selain Singapura, Malaysia menjadi tujuan ekspor migas terbesar kedua dengan nilai US$371,95 juta atau 12,46 persen. Negara tujuan lainnya meliputi Marshall Islands, Thailand, dan Tiongkok.
Struktur tujuan ekspor ini mencerminkan posisi strategis Kepulauan Riau sebagai hub energi regional yang dekat dengan jalur perdagangan internasional dan pusat industri Asia Tenggara.
BPS mencatat bahwa fluktuasi ekspor migas lebih dipengaruhi faktor eksternal, terutama pergerakan harga minyak dunia dan kebijakan energi negara tujuan.
Pemerintah daerah menilai sektor migas tetap perlu dijaga keberlanjutannya melalui efisiensi produksi dan optimalisasi fasilitas pendukung, termasuk pelabuhan dan terminal energi.
Ke depan, meski nonmigas terus menjadi primadona, migas diproyeksikan tetap berperan strategis sebagai penyeimbang struktur ekspor Kepulauan Riau.(***)
Tags: ekspor migas kepri, bps kepri 2025, energi kepri, perdagangan migas, ekonomi daerah
Caption Foto: Kapal tanker migas bersandar di perairan Kepulauan Riau sebelum melakukan pengapalan ke Singapura.
