Hotel Non Bintang di Bali Catat Penurunan TPK Oktober 2025, Lama Menginap Tamu Justru Melonjak

Ekonomi, Nasional7 Dilihat

matabangsa.com – Bali : Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel non bintang pada Oktober 2025 sebesar 43,95 persen. Angka ini mengalami penurunan sebesar 2,57 persen poin dibandingkan bulan September 2025 yang tercatat sebesar 46,51 persen.

Penurunan tersebut menunjukkan adanya penyesuaian permintaan akomodasi non bintang di tengah dinamika pergerakan wisatawan, baik mancanegara maupun domestik, selama periode Oktober 2025.

Meski turun secara bulanan, secara tahunan TPK hotel non bintang di Bali justru menunjukkan tren stabil. Dibandingkan Oktober 2024 yang tercatat sebesar 43,94 persen, TPK Oktober 2025 masih mengalami kenaikan tipis sebesar 0,01 persen poin.

Kondisi ini mengindikasikan bahwa hotel non bintang tetap menjadi pilihan penting bagi wisatawan dengan segmentasi menengah dan hemat, terutama di tengah meningkatnya kesadaran efisiensi biaya perjalanan.

Di tengah penurunan tingkat hunian, rata-rata lama menginap tamu hotel non bintang justru mengalami peningkatan signifikan. Pada Oktober 2025, rata-rata lama menginap tercatat selama 2,58 malam.

Angka tersebut naik 0,05 poin dibandingkan September 2025 yang tercatat selama 2,53 malam, serta meningkat cukup tinggi dibandingkan Oktober 2024 yang hanya mencapai 2,15 malam.

Jika dilihat berdasarkan klasifikasi tamu, wisatawan mancanegara tercatat memiliki rata-rata lama menginap lebih tinggi, yakni 2,83 malam, dibandingkan wisatawan domestik yang rata-rata menginap selama 1,89 malam.

Peningkatan lama menginap ini menunjukkan adanya perubahan perilaku wisatawan yang cenderung memperpanjang masa tinggal dengan memilih akomodasi yang lebih terjangkau.

BPS menilai tren tersebut sebagai peluang bagi pengelola hotel non bintang untuk meningkatkan kualitas layanan dan pengalaman tamu, meski tingkat hunian belum sepenuhnya pulih.

Strategi promosi berbasis durasi tinggal dan paket jangka menengah dinilai dapat menjadi solusi untuk menjaga tingkat okupansi hotel non bintang.

Pemerintah daerah juga diharapkan dapat mendukung penguatan sektor akomodasi non bintang sebagai bagian dari ekosistem pariwisata inklusif di Bali.

Dengan pengelolaan yang adaptif, hotel non bintang diyakini tetap memiliki peran strategis dalam menopang keberlanjutan pariwisata Bali.(***)

Tags: #HotelNonBintang, #TPKBali, #PariwisataBali, #DataBPS, #WisataHemat,

Caption Foto:
Deretan hotel non bintang di kawasan wisata Bali yang menjadi pilihan wisatawan dengan masa tinggal lebih lama. (Sumber: BPS Provinsi Bali)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *