matabangsa.com – Medan | Golongan barang mesin dan peralatan listrik (HS 85) kembali menjadi komoditas impor terbesar Kota Batam pada Oktober 2025. Nilai impor komoditas ini mencapai US$ 638,50 juta, memberikan kontribusi 41,25 persen terhadap total impor nonmigas. BPS Kota Batam menegaskan sektor manufaktur berorientasi ekspor sangat bergantung pada komponen HS 85.
Beberapa pabrik besar di Batam mengandalkan produk HS 85 sebagai inti proses produksi.
Menurut data resmi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, aktivitas impor di wilayah tersebut menunjukkan peningkatan signifikan dalam satu tahun terakhir, terutama pada komoditas bahan baku industri, mesin, dan peralatan produksi yang mendukung sektor manufaktur. BPS mencatat bahwa tingginya kebutuhan pasokan komponen elektronik serta bahan penolong fabrikasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) menjadi pendorong utama naiknya nilai impor. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa sektor industri Batam masih ekspansif, sejalan dengan peningkatan kapasitas produksi dan permintaan pasar global yang terus membaik.
Komponen telekomunikasi, panel listrik, microchip, dan modul elektronik menjadi barang yang paling banyak diimpor.
Kenaikan impor komoditas ini terjadi seiring meningkatnya permintaan global terhadap produk elektronik Batam.
Industri teknologi di kawasan Batamindo dan Mukakuning menjadi pengguna terbesar HS 85.
Ketersediaan jalur pelayaran internasional membuat impor HS 85 lebih efisien dibandingkan wilayah industri lain.
Perusahaan multinasional memilih Batam sebagai basis produksi karena kedekatannya dengan Singapura sebagai pusat logistik regional.
Secara kumulatif, nilai impor HS 85 sepanjang Januari–Oktober 2025 mencapai US$ 6.453,95 juta.
Angka tersebut mencerminkan dominasi absolut HS 85 dalam struktur impor Batam.
BPS menyebut kenaikan impor HS 85 juga berkaitan dengan modernisasi mesin pabrik.
Beberapa industri mengganti sistem produksi lama dengan peralatan baru yang lebih efisien.
Investasi teknologi ini diprediksi berdampak pada peningkatan produktivitas ekspor Batam tahun depan.
HS 85 juga berperan sebagai pilar utama perkembangan ekonomi digital di Batam.
Keberadaan pusat data dan industri perangkat keras turut mendorong permintaan impor HS 85.
Pemerintah menegaskan siap memperkuat infrastruktur pelabuhan untuk mendukung kelancaran suplai komoditas ini.
Pelabuhan Batu Ampar menjadi pintu masuk terbesar barang HS 85 sepanjang 2025.
Tren impor HS 85 diperkirakan akan terus meningkat memasuki awal 2026 seiring ekspansi industri teknologi.(***)
Foto: Petugas memeriksa kontainer berisi peralatan listrik HS 85 di Pelabuhan Batu Ampar. Screenshot BPS Kota Batam
Tags: #HS85, #ImporBatam, #BPSBatam, #ElektronikBatam, #IndustriTeknologi, #EkonomiKepri, #Batam2025, #PerdaganganInternasional, #Manufaktur,






