matabangsa.com – Medan | Aktivitas impor Kota Batam pada Oktober 2025 menunjukkan peningkatan dengan total nilai mencapai US$ 1.554,36 juta.
Angka ini naik 4,22 persen dibandingkan September 2025, menandakan tekanan kebutuhan bahan baku industri yang terus bertambah.
Sektor industri manufaktur menjadi kontributor terbesar dalam peningkatan impor tersebut.
Kenaikan terjadi secara bersamaan pada impor migas dan nonmigas sepanjang Oktober 2025.
Menurut data resmi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, aktivitas impor di wilayah tersebut menunjukkan peningkatan signifikan dalam satu tahun terakhir, terutama pada komoditas bahan baku industri, mesin, dan peralatan produksi yang mendukung sektor manufaktur. BPS mencatat bahwa tingginya kebutuhan pasokan komponen elektronik serta bahan penolong fabrikasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) menjadi pendorong utama naiknya nilai impor. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa sektor industri Batam masih ekspansif, sejalan dengan peningkatan kapasitas produksi dan permintaan pasar global yang terus membaik.
Impor migas naik 70,33 persen atau setara US$ 2,69 juta, mengindikasikan kebutuhan energi yang meningkat di lini produksi.
Impor nonmigas yang mendominasi mencapai US$ 1.547,85 juta, naik 4,05 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Bahan baku industri seperti elektronik, komponen mesin, dan produk kimia menjadi barang yang paling banyak masuk ke Batam.
BPS Kota Batam menyebutkan peningkatan impor sejalan dengan pulihnya aktivitas industri di kawasan ekonomi nasional.
Sepanjang Januari–Oktober 2025, total impor Batam meningkat 26,08 persen secara tahunan.
Kenaikan tersebut ditopang oleh kuatnya permintaan industri terhadap barang setengah jadi yang akan diproses ulang.
Hasil industri manufaktur menjadi komponen impor terbesar dengan kontribusi US$ 2.921,44 juta secara kumulatif.
Kondisi ini menunjukkan Batam masih menjadi pusat produksi penting untuk pasar ekspor global.
Para pelaku industri mengakui peningkatan impor turut mendorong kelancaran rantai pasok produksi.
Pasokan dari negara mitra berjalan stabil meski dinamika ekonomi global masih penuh ketidakpastian.
Pelabuhan Batu Ampar mencatat nilai impor terbesar dan menjadi pintu masuk utama barang industri.
BPS menyoroti bahwa trafik logistik yang meningkat menunjukkan kepercayaan investor terhadap ekosistem industri Batam.
Pemerintah daerah dan otoritas pelabuhan disebut tengah memperkuat sistem bongkar muat agar kapasitas tetap terjaga.
Kenaikan impor pada Oktober 2025 dinilai sebagai sinyal positif bagi kinerja industri menjelang akhir tahun.
Dengan arah pertumbuhan yang kuat, impor Batam diprediksi terus meningkat hingga awal 2026 mengikuti ekspansi industri.(***)
Foto: Aktivitas bongkar muat kontainer impor di Pelabuhan Batu Ampar, Batam.
Tags: #ImporBatam, #IndustriBatam, #BPSKepri, #Batam2025, #EkonomiBatam, #PerdaganganLuarNegeri, #IndustriManufaktur, #PelabuhanBatuAmpar, #HS85,






