matabangsa.com – Banten | Industri pengolahan masih menjadi penyumbang terbesar ekspor Banten sepanjang Januari–Oktober 2025. Data BPS Banten menunjukkan sektor ini tumbuh 7,27 persen dibanding 2024.
Sektor ini mencatat nilai ekspor terbesar dan menjadi tulang punggung ekonomi daerah. Keberhasilan industri pengolahan menjaga daya beli global dinilai menjadi alasan utama.
Sektor pertambangan dan lainnya mencatat lonjakan tertinggi hingga 867,36 persen. Pertumbuhan ini menjadi perhatian karena menunjukkan ekspansi signifikan di luar sektor utama.
Namun sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan mengalami penurunan tipis 0,39 persen. Kondisi tersebut disebut akibat menurunnya permintaan beberapa negara tujuan.
Total nilai ekspor Banten tetap tumbuh positif mencapai US$10,89 miliar atau naik 8,55 persen dibanding periode tahun lalu.
Ekspor nonmigas mendominasi dengan nilai US$10,77 miliar. Sementara ekspor migas juga meningkat tajam 133,72 persen menjadi US$116,48 juta.
Komoditas kakao menjadi penyumbang kenaikan terbesar, sedangkan alas kaki menjadi komoditas dengan penurunan terdalam.
Pelabuhan Tanjung Priok memegang peran penting sebagai pintu utama ekspor Banten dengan kontribusi 80,51 persen atau US$8,76 miliar.
Pemerintah daerah menilai pertumbuhan sektoral ini menjadi pijakan penting bagi penguatan ekonomi Banten memasuki tahun 2026.
Tags: #IndustriPengolahan, #EksporBanten #BPSSektor #TambangBanten #PertanianBanten #EkonomiDaerah #DataBPS #Ekspor2025 #BeritaEkonomi
Foto: Aktivitas industri pengolahan di Banten yang menjadi motor utama ekspor menurut data BPS.
