matabangsa.com – Medan | Industri pengolahan menjadi sektor dominan dalam struktur ekspor Sumatera Utara pada 2025. BPS mencatat kontribusinya mencapai 93,04 persen dari total ekspor. Angka tersebut menunjukkan ketergantungan ekspor pada sektor industri yang sangat kuat.
Data bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara melalui Berita Resmi Statistik (BRS) No. 75/12/12/Th. XXVIII tanggal 1 Desember 2025 yang memuat perkembangan ekspor dan impor Provinsi Sumatera Utara pada Oktober 2025, termasuk perbandingan tahunan, nilai ekspor-impor per komoditas, serta tren pergerakan neraca perdagangan. Produk turunan perkebunan menjadi tulang punggung ekspor Sumut.
Pengamat menilai dominasi ini perlu dibarengi peningkatan nilai tambah. Produk mentah masih mendominasi di beberapa subsektor industri. Hilirisasi belum maksimal meski telah menunjukkan perkembangan positif.
Pengamat mengatakan diperlukan investasi teknologi untuk memperkuat industri. Modernisasi pabrik menjadi kunci peningkatan daya saing ekspor. Pelaku industri harus beralih ke produk bernilai tambah tinggi.
Produk olahan premium akan membuka peluang pasar baru. Pemerintah daerah harus menyediakan ekosistem yang mendukung inovasi industri. Akses pembiayaan menjadi isu krusial bagi industri kecil dan menengah.
BPS menyoroti bahwa sektor pertanian hanya menyumbang 6,96 persen ekspor. Ketimpangan ini perlu diatasi dengan memperkuat industri hilir pertanian. Keterlibatan UMKM dalam rantai nilai ekspor perlu ditingkatkan.
Pengamat yakin industri pengolahan Sumut mampu mencapai standar global. Konsistensi kebijakan industri akan menentukan daya saing regional. Jika hilirisasi dipercepat, ekspor Sumut dapat mengalami lonjakan signifikan pada 2026.(***)
Foto: Industri pengolahan mendominasi ekspor Sumut dalam data BPS Sumut Oktober 2025. Screenshot BPS Sumut
Tags: #IndustriPengolahan, #Hilirisasi, #EksporSumut, #BPSSumut, #EkonomiDaerah, #IndustriPerkebunan, #NilaiTambah, #EksporIndonesia, #AnalisisEkonomi,






