matabangsa.com – Jakarta | Pengungkapan penyelundupan serbuk nikel di Bandara Khusus PT IWIP kembali menegaskan pentingnya tata kelola ketat di kawasan industri strategis.
Satgas Terpadu berhasil menggagalkan upaya seorang WNA membawa serbuk nikel ke luar wilayah tanpa izin pada 5 Desember 2025.
Temuan ini menyoroti tingginya potensi kebocoran sumber daya alam yang harus dicegah melalui pengawasan berlapis.
Pelaku membawa lima pack nikel campuran dan empat pack nikel murni, keduanya memiliki nilai jual tinggi di pasar internasional.
Aktivitas pelaku awalnya terdeteksi oleh Satgas PKH Halilintar yang intensif mengawasi area rawan penyelundupan di sekitar IWIP.
Koordinasi lintas instansi mempercepat proses penyergapan di lokasi keberangkatan pesawat Super Air Jet.
Pemerintah sebelumnya telah menyampaikan bahwa Bandara Khusus IWIP belum sepenuhnya memenuhi komponen standar perangkat negara untuk fasilitas penerbangan.
Karena itu, Satgas Terpadu ditempatkan untuk memastikan seluruh aktivitas logistik dan mobilitas orang berlangsung sesuai tata kelola.
Kehadiran Satgas dinilai strategis mengingat intensitas keluar-masuk barang industri di kawasan tersebut sangat tinggi.
Pengawasan ini penting untuk mencegah potensi penyalahgunaan fasilitas bandara yang selama ini bersifat eksklusif bagi kawasan industri.
Kasus ini memperlihatkan bahwa tata kelola yang kuat menjadi kunci mencegah praktik ilegal yang merugikan negara.
Pemerintah berkomitmen memperbaiki standar bandara khusus agar pengawasan mineral semakin efektif di masa mendatang.(***)
Foto: Satgas Terpadu memperketat tata kelola pengawasan penerbangan di Bandara Khusus IWIP untuk mencegah kebocoran sumber daya alam.
Tags : #TataKelolaIndustri, #IWIP, #PengawasanMineral, #Nikel,#SatgasTerpadu, #KawasanIndustri, #MalukuUtara, #AssetProtect, #KeamananLogistik,






