matabangsa.com – Medan | Bencana banjir dan longsor yang melanda Sumatera Barat pada 7 Desember 2025 mencatat korban jiwa yang terus bertambah. Data terbaru BNPB menunjukkan 228 orang meninggal dunia.
Selain itu, BNPB melaporkan 98 warga masih hilang dan 112 lainnya mengalami luka-luka. Tim gabungan terus melakukan pencarian di sejumlah titik terdampak.
Kabupaten Agam menjadi wilayah dengan jumlah korban meninggal tertinggi, mencapai 172 jiwa, disusul Kota Padang Pariaman, Kota Padang Panjang, dan Pasaman Barat.
Pemerintah daerah bersama BPBD menyatakan kondisi di lapangan masih sulit akibat akses yang terputus dan cuaca yang tidak stabil.
Data BNPB menyebut sedikitnya 657 fasilitas umum rusak, termasuk jalan lingkungan, pos pelayanan publik, dan titik sanitasi.
Kerusakan juga meluas ke sektor keagamaan dengan 200 rumah ibadah rusak di berbagai kecamatan.
Sementara itu, 72 fasilitas kesehatan rusak, membuat pelayanan medis darurat harus dipusatkan di pos-pos lapangan.
Pada sektor pemerintahan, 29 gedung kantor rusak, menghambat operasional administrasi dan respons kebencanaan.
BNPB mencatat 385 fasilitas pendidikan mengalami kerusakan, mulai dari tingkat dasar hingga menengah.
Infrastruktur jembatan turut terdampak, dengan 64 jembatan rusak sehingga memutus jalur distribusi bantuan.
Kerusakan rumah warga juga signifikan, mencapai 6,1 ribu unit rumah rusak, baik ringan, sedang, maupun berat.
Secara keseluruhan, 16 kabupaten/kota terdampak, menjadikan bencana ini salah satu yang paling luas dalam lima tahun terakhir.(***)
Foto: Dashboard BNPB menunjukkan data dampak bencana Sumatera Barat per 7 Desember 2025.
Tags: #BNPB, #SumateraBarat, #Banjir2025, #Longsor2025, #BencanaNasional, #Agam, #BPBD, #DataBencana, #BreakingNews,






