matabangsa.com – Medan | Pelabuhan Batu Ampar kembali mencatatkan kinerja ekspor terbesar di Kota Batam pada Oktober 2025 dengan nilai mencapai US$ 1.267,91 juta.
Angka tersebut menguasai lebih dari 72 persen total ekspor Batam pada bulan itu, menegaskan posisi Batu Ampar sebagai pintu utama perdagangan internasional.
Menurut data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, seluruh capaian ekspor yang tercatat pada periode Oktober 2025 tersebut bersumber dari publikasi statistik perdagangan luar negeri Batam, yang memuat rincian nilai ekspor migas dan nonmigas, komoditas unggulan berdasarkan HS 2 digit, negara tujuan utama, serta kontribusi tiap pelabuhan muat terhadap total ekspor. BPS Kota Batam menegaskan bahwa peningkatan ekspor pada bulan tersebut merupakan hasil akumulasi aktivitas industri manufaktur dan logistik yang dihimpun melalui sistem pencatatan ekspor resmi yang berlaku nasional.
Kinerja ekspor melalui pelabuhan ini tercatat meningkat 4,76 persen dibandingkan September 2025, sekaligus naik 34,44 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pelabuhan Batu Ampar telah lama menjadi simpul logistik strategis karena lokasinya yang dekat dengan kawasan industri besar dan jalur pelayaran internasional.
Sepanjang Januari–Oktober 2025, akumulasi ekspor melalui pelabuhan ini mencapai US$ 11.884,26 juta, tertinggi dari seluruh pelabuhan di Batam.
Pemerintah terus mempercepat pengembangan infrastruktur pelabuhan, termasuk perluasan dermaga dan peningkatan kapasitas kontainer.
Peningkatan kapasitas ini sejalan dengan melonjaknya aktivitas industri manufaktur yang membutuhkan proses ekspor harian.
Selain Batu Ampar, pelabuhan Sekupang, Kabil/Panau, dan Belakang Padang turut menopang ekspor, tetapi kontribusinya masih jauh di bawah pelabuhan utama tersebut.
Sekupang mencatat nilai ekspor US$ 249,50 juta pada Oktober 2025, sementara Kabil/Panau berada di angka US$ 159,59 juta.
Belakang Padang mencatat US$ 59,54 juta, menjadikannya pelabuhan kecil namun tetap berperan dalam rantai logistik regional.
Secara keseluruhan, empat pelabuhan tersebut menyumbang 99,26 persen total ekspor Batam, menunjukkan tingginya konsentrasi aktivitas ekspor.
Batu Ampar menjadi favorit perusahaan karena fasilitas bongkar muat yang lebih cepat dan akses langsung ke rute pelayaran internasional.
Volume ekspor melalui Batu Ampar juga impresif, mencapai 223,19 ribu ton pada Oktober, atau naik 22,46 persen dari September.
Industri elektronik, logam, dan peralatan mekanis mendominasi jenis barang yang diekspor melalui pelabuhan ini.
Perusahaan multinasional di Batam sering memilih jalur Batu Ampar untuk efisiensi waktu dan biaya pengiriman.
Pemerintah memperkirakan aktivitas ekspor akan meningkat pada akhir tahun karena tingginya permintaan global terhadap produk elektronik Batam.
Sejumlah proyek modernisasi pelabuhan telah dijadwalkan tuntas pada 2026 untuk meningkatkan kapasitas pelayanan.
Dengan tren positif ini, Pelabuhan Batu Ampar diprediksi tetap menjadi tulang punggung ekspor Batam dalam beberapa tahun ke depan.
Aktivitas ekspor yang tinggi juga memberikan multiplier effect terhadap ekonomi lokal, termasuk logistik, tenaga kerja, dan jasa transportasi.(***)
Foto: Aktivitas bongkar muat kontainer di Pelabuhan Batu Ampar yang mendominasi ekspor Batam pada Oktober 2025. Screenshot BPS Batam.
Tags: #PelabuhanBatuAmpar, #EksporBatam, #BPSKepri, #IndustriBatam, #LogistikBatam, #Ekspor2025, #BatamGlobalTrade, #KawasanIndustriBatam, #PerdaganganInternasional,






