Matabangsa.com – Asahan : Pemerintah Kabupaten Asahan melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerja sama dengan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar Focus Group Discussion (FGD) Simpul Jaringan Informasi Geospasial (SJIG) Kabupaten Asahan dengan tema “Penguatan Tata Kelola dan Kolaborasi Data Geospasial”.
Kegiatan ini berlangsung di Aula Hotel Uranus Antariksa Kisaran, dan dibuka secara resmi oleh Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan, dan dihadiri oleh Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Asahan, Kepala Unit Kerjasama Dalam Negeri Fakultas Geografi UGM, narasumber dari Badan Informasi Geospasial (BIG), OPD, ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Asahan, serta tamu undangan lainnya, Kamis (13/11/2025).
Dalam sambutannya, Kadis Kominfo Kabupaten Asahan Jutawan Sinaga SSTP MAP, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah penting untuk mewujudkan pengelolaan data dan informasi geospasial yang terintegrasi, mutakhir, serta bermanfaat luas bagi pembangunan daerah.
“Informasi geospasial memiliki peran strategis dalam berbagai bidang di era digital saat ini. Keamanan informasi bukanlah hal yang dapat dianggap sepele. Informasi yang aman menjadi salah satu elemen penting dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan yang baik, transparan, dan akuntabel,” ujarnya.
Lebih lanjut, Jutawan menyampaikan apresiasinya atas dukungan berbagai pihak, termasuk Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), yang turut membantu Kabupaten Asahan dalam peningkatan indeks keamanan informasi.
“Melalui kegiatan ini, hasil verifikasi yang diperoleh diharapkan dapat menjadi acuan dalam memperkuat strategi dan kebijakan keamanan informasi, sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem informasi yang kita kelola,” tambahnya.
Sementara itu, Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Asahan, Drs H Supriyanto MPd, dalam arahannya menekankan pentingnya kolaborasi antarperangkat daerah, lembaga, dan instansi untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan berbasis data spasial yang akurat dan terintegrasi.
“Melalui forum ini, kita menyatukan persepsi dan langkah dalam penyusunan Geoportal Kabupaten Asahan sebagai wadah satu pintu data spasial yang akan menjadi dasar perencanaan pembangunan di daerah ini,” kata Supriyanto.
Ia menegaskan bahwa data geospasial bukan sekadar peta, melainkan dasar pengambilan keputusan pembangunan yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Keberhasilan pembangunan SJIG tidak hanya ditentukan oleh sistem digital, tetapi juga oleh ketelitian dan kesungguhan dalam menyiapkan data lapangan. Pengambilan titik koordinat yang akurat menjadi kunci utama keberhasilan pembangunan portal ini,” ujarnya menambahkan.
Kepada 17 OPD dan 1 bagian yang tergabung dalam Tim SJIG Kabupaten Asahan, Supriyanto mengingatkan agar setiap perangkat daerah bertanggung jawab dalam penyediaan, pemutakhiran, dan verifikasi data sektoral sesuai standar nasional BIG.
“Kita dihadapkan pada waktu yang terbatas. Pembangunan Portal Geospasial Kabupaten Asahan harus tuntas pada tahun 2025. Untuk itu, seluruh OPD harus proaktif dan saling berkoordinasi agar pelaksanaan berjalan lancar,” tegasnya.
Di akhir sambutannya, Supriyanto menekankan pentingnya kesepahaman dan komitmen bersama dalam memperkuat sinergi pengelolaan data geospasial. “Dengan semangat kolaborasi dan disiplin waktu, kita akan mampu menghadirkan sistem informasi spasial yang akurat, transparan, dan bermanfaat bagi seluruh sektor pembangunan Kabupaten Asahan,” tuturnya.(***)






