Matabangsa.com – Medan: Sektor sosial di Sumatera Utara mengalami dampak besar akibat bencana alam yang melanda sejak akhir November 2025.
Ratusan sekolah dan puluhan fasilitas kesehatan mengalami kerusakan sehingga mengganggu pelayanan publik bagi masyarakat. Data terbaru pemerintah menunjukkan kerugian mencapai ratusan miliar rupiah.
Sebanyak 557 sekolah mulai dari jenjang SD hingga SMA dilaporkan rusak. Kerusakan mencakup gedung kelas, laboratorium, perpustakaan, serta peralatan belajar. Sebagian besar sekolah dihentikan sementara aktivitasnya dan dialihkan ke gedung yang lebih aman.
Banyak sekolah terendam banjir, terutama di daerah dataran rendah. Buku pelajaran, komputer, dan peralatan laboratorium rusak total akibat air yang masuk ke ruang belajar.
Kerusakan ini membuat guru harus menyiapkan pembelajaran darurat untuk memastikan pendidikan tetap berjalan.
Tidak hanya sekolah, sektor kesehatan juga mengalami gangguan berat. Sebanyak 18 rumah sakit dan 25 puskesmas rusak akibat banjir, longsor, dan angin kencang.
Beberapa fasilitas kesehatan bahkan terpaksa mengalihkan layanan ke tenda darurat.
Selain rusaknya gedung, berbagai alat kesehatan seperti inkubator, ruang bedah kecil, hingga fasilitas IGD mengalami kerusakan.
Kerugian sektor kesehatan diperkirakan mencapai Rp181,83 miliar. Penyediaan obat-obatan juga terkendala akibat akses yang terputus.
Di tengah kondisi ini, petugas kesehatan bekerja keras memberikan pelayanan terbaik. Banyak tenaga kesehatan tetap bertugas meski fasilitas mereka rusak. Mereka berupaya memastikan masyarakat tetap mendapatkan layanan dasar.
Fasilitas ibadah juga tidak luput dari dampak bencana. Sebanyak 202 rumah ibadah dilaporkan rusak.
Kerusakan ini membuat umat harus menjalankan kegiatan keagamaan di tempat sementara hingga renovasi dimulai.
Pemerintah daerah menggelar koordinasi dengan dinas pendidikan dan dinas kesehatan untuk menetapkan prioritas perbaikan.
Fasilitas dengan kerusakan berat akan mendapat penanganan terlebih dahulu. Pemerintah menargetkan sekolah dapat kembali beroperasi sebelum semester baru.
Bantuan dari masyarakat dan pihak swasta juga mulai berdatangan. Berbagai organisasi mengirimkan alat tulis, buku, dan perlengkapan sekolah bagi siswa yang terdampak.
Selain itu, bantuan obat-obatan dan peralatan medis juga disalurkan ke puskesmas yang mengalami kerusakan.
Pemerintah provinsi menegaskan pentingnya pemulihan sektor sosial sebagai bagian utama dari penanganan pascabencana.
Selain memperbaiki bangunan, pemerintah juga memastikan dukungan psikososial bagi anak-anak dan warga yang mengalami trauma.
Pada tahap selanjutnya, pemerintah merencanakan pembangunan fasilitas sosial yang lebih tahan bencana. Hal ini dilakukan setelah menilai bahwa perubahan iklim membuat risiko bencana semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Dengan kondisi layanan publik yang masih terganggu, pemerintah mengimbau masyarakat untuk bersabar sambil menunggu proses perbaikan selesai. Pemerintah memastikan seluruh sektor sosial akan direstorasi secara bertahap demi memulihkan aktivitas masyarakat.(***)
Tag: #PendidikanSumut, #KesehatanSumut, #Bencana2025, #KerusakanFasilitas, #SumutTanggap,






