Reframing Health 2025: Saat Ilmu Sosial, Medis, dan Budaya Bertemu di FISIP USU

Reframing Health in Multidimensional Perspective

Nasional, Pendidikan113 Dilihat

matabangsa.com – Medan | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU) menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Reframing Health in Multidimensional Perspective” sebagai upaya memperkaya cara pandang masyarakat terhadap konsep kesehatan.

Acara yang berlangsung di Aula FISIP USU Lantai 2 ini menghadirkan sejumlah pembicara dari berbagai bidang keilmuan untuk memperlihatkan bahwa kesehatan tidak hanya dipahami sebagai kondisi fisik, tetapi juga berkaitan dengan faktor sosial, budaya, psikologis, spiritual, hingga lingkungan.

Kegiatan yang berlangsung pada Kamis, 20 November 2025, pukul 08.00–12.00 WIB ini diikuti oleh mahasiswa, akademisi, praktisi kesehatan, pegiat sosial, dan komunitas seni. Para peserta diajak melihat kesehatan dari perspektif multidisiplin demi memperkuat pendekatan yang lebih komprehensif dalam memahami kesejahteraan manusia.

Dalam sambutannya, pihak penyelenggara menegaskan bahwa paradigma kesehatan yang terlalu berfokus pada aspek medis perlu diperluas. Mereka menekankan pentingnya pemahaman lintas bidang agar kebijakan maupun pendekatan pelayanan kesehatan dapat lebih relevan dan berdampak luas bagi masyarakat.

Sesi diskusi menghadirkan lima pembicara inspiratif. Dini Sriwati, S.Sos, MM, Ketua Deli Art Community, menjelaskan peran seni dalam memperkuat kesehatan mental serta membangun resiliensi individu maupun komunitas. Sementara itu, Pdt. Dr. Riany Sitanggang, M.Th, memberikan perspektif teologis dan sosiologis terkait bagaimana nilai spiritual dan relasi sosial dapat memengaruhi kesehatan emosional seseorang.

Pembicara berikutnya, Dr. Hairani Siregar, S.Sos, M.SP, memaparkan bagaimana pekerja sosial berperan dalam menangani isu-isu kesehatan berbasis komunitas. Ia menekankan bahwa kesehatan masyarakat tidak terlepas dari kondisi sosial dan ekonomi yang melingkupinya. Selanjutnya, Dr. Ivana Alona, MPH, selaku Direktur Diklat, Penelitian & Kerja Sama RS USU, menyoroti pentingnya kolaborasi antara institusi pendidikan dan rumah sakit dalam membangun sistem kesehatan yang adaptif.

Melengkapi perspektif multidimensional tersebut, Dr. Dra. Sri Alem Br. Sembiring, M.Si, dari Etnografik Research Center USU, menguraikan bagaimana budaya dan pola hidup masyarakat memengaruhi pemaknaan kesehatan. Ia menegaskan bahwa pendekatan etnografi penting dalam memahami tantangan kesehatan di berbagai kelompok sosial.

Acara ini dipandu oleh Dr. Dra. Erni Asneli Asbi, M.Si, yang bertindak sebagai moderator dan memastikan dinamika diskusi berjalan interaktif. Peserta tampak antusias mengikuti rangkaian sesi, serta aktif mengajukan pertanyaan dan berbagi pandangan terkait isu-isu kesehatan yang dibahas.

Melalui kegiatan ini, FISIP USU berharap dapat mendorong lahirnya cara pandang baru dalam memahami kesehatan sebagai fenomena yang kompleks dan saling terhubung. Paradigma multidimensional tersebut diharapkan dapat menjadi pijakan dalam penyusunan kebijakan, pengembangan pendidikan, serta praktik profesional di bidang kesehatan dan sosial.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, FISIP USU menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan ruang dialog lintas disiplin yang bermanfaat bagi masyarakat luas dan mampu memperkaya wacana pembangunan kesehatan di Indonesia.(***)

Tags:

#ReframingHealth,#FISIPUSU,#UniversitasSumateraUtara,#KesehatanMultidimensional,#KesehatanHolistik,#USUEvent,#KesehatanMasyarakat,#DiskusiPublik,#IlmuSosialDanKesehatan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *