Sekda Aceh Apresiasi Dukungan Relawan untuk Masyarakat Terdampak Bencana

Aceh, Nasional86 Dilihat

matabangsa.com – Banda Aceh | Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M. Nasir, memberikan apresiasi kepada para relawan yang terlibat langsung dalam penanganan bencana hidrometeorologi di Aceh. Ia menekankan bahwa kehadiran relawan di lapangan tidak hanya sekedar menyalurkan bantuan, tetapi juga membawa kebahagiaan dan dukungan psikologis bagi masyarakat terdampak.

Apresiasi itu disampaikan langsung oleh M. Nasir pada saat menerima kunjungan tim relawan Rumah Zakat di ruang kerja Sekda Aceh, Senin (15/12). Pertemuan tersebut turut dihadiri Area Business Leader Paragon Corp DC Aceh, Hasnel Mansur, selaku mitra Rumah Zakat, influencer sekaligus salah satu relawan Rumah Zakat, Tugba Kiara, serta Kepala Baitul Mal Aceh, Muhammad Yunus M. Yusuf (Abon Yunus).

Dalam kesempatan itu, M. Nasir menyampaikan perkembangan terkini dampak bencana hidrometeorologi di Aceh. Ia mengungkapkan bahwa jumlah masyarakat terdampak hampir mencapai 2 juta jiwa. Sementara itu, jumlah pengungsi yang sebelumnya mencapai 1 juta orang kini telah mengalami penurunan menjadi sekitar 400 ribu jiwa.

Terkait penanganan pasca bencana, M. Nasir menjelaskan bahwa tahap rehabilitasi dan rekonstruksi (rehab-rekon) sedang dibahas bersama pemerintah pusat, mengingat kerusakan infrastruktur akibat bencana kali ini sangat masif, bahkan melebihi dampak tsunami 2004.

Sekda juga menyarankan para relawan untuk dapat melakukan intervensi pada rumah-rumah yang mengalami kerusakan ringan, salah satunya dengan membantu para korban dalam proses pembersihan. Upaya ini diharapkan dapat mempercepat kembalinya masyarakat yang saat ini menempati pengungsian ke kediaman masing-masing, terutama menjelang bulan suci Ramadan yang semakin dekat.

“Semakin banyak pengungsi yang bisa kembali ke rumah tentu semakin baik. Tidak dapat dipungkiri, pengungsian akan selalu menyisakan persoalan baru, baik secara sosial maupun kesehatan. Karena itu, kita terus berupaya agar masyarakat kita yang masih mengungsi bisa segera dipulangkan,” ujar M. Nasir.

Dalam pertemuan tersebut, Tugba turut berbagi pengalamannya selama menjadi relawan Rumah Zakat di lokasi bencana. Ia menggambarkan kondisi lapangan yang sangat memprihatinkan, mulai dari listrik yang terputus, banyaknya endapan lumpur, hingga keberadaan pengungsi penyandang disabilitas yang sangat membutuhkan perhatian.

Salah satu pengalaman yang paling menyentuh baginya adalah ketika seorang ibu pengungsi menyampaikan permintaan akan Al-Qur’an karena mushaf miliknya telah terbawa banjir. “Di tengah keterbatasan makanan, listrik, dan air, ibu tersebut justru meminta Al-Qur’an. Itu sangat menyentuh hati saya,” ujar Tugba. Ia menambahkan bahwa meskipun kondisi sangat sulit, para pengungsi tetap tabah dan masih mampu tersenyum.

Sementara itu, pihak Rumah Zakat menyampaikan komitmennya untuk terus terlibat aktif dalam penanganan bencana di Aceh. Rumah Zakat juga akan mengajak sebanyak mungkin mitra untuk berkolaborasi, terutama pada masa rehab-rekon ke depannya.

Pihak Rumah Zakat berharap kehadiran relawan di lapangan dapat membawa sedikit kebahagiaan dan penguatan mental bagi masyarakat terdampak. Saat ini, Rumah Zakat juga tengah berkoordinasi dengan BNPB untuk mendirikan sekolah ramah anak di Kabupaten Pidie Jaya yang ditargetkan dapat berlanjut ke kabupaten lainnya.

Sekda mengapresiasi langkah yang telah dilakukan para relawan dan menekankan bahwa penanganan bencana tidak hanya berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan fisik dan logistik, tetapi juga mencakup pemulihan psikis dan spiritual masyarakat terdampak. Ia menilai kehadiran para relawan, termasuk influencer yang terjun langsung ke lapangan, memiliki dampak besar dalam menghadirkan harapan serta menguatkan para masyarakat terdampak.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *