TPK Hotel Berbintang di Bali Turun pada Oktober 2025, Namun Rata-Rata Lama Menginap Wisatawan Justru Meningkat

Ekonomi, Nasional9 Dilihat

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Bali pada Oktober 2025 mencapai 64,57 persen. Angka ini mengalami penurunan sebesar 3,60 persen poin dibandingkan September 2025 yang tercatat sebesar 68,17 persen.

Penurunan tingkat hunian tersebut mencerminkan adanya penyesuaian pasar pariwisata Bali secara bulanan, seiring dengan fluktuasi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan pergerakan wisatawan domestik sepanjang Oktober 2025.

Berdasarkan klasifikasi hotel, penurunan TPK terdalam tercatat pada hotel bintang lima yang mengalami penurunan sebesar 5,26 persen poin. Kondisi ini menunjukkan bahwa segmen akomodasi premium juga terdampak dinamika perjalanan wisata global.

Meski menurun secara bulanan, BPS mencatat bahwa kinerja hotel berbintang di Bali masih menunjukkan tren positif secara tahunan. Jika dibandingkan Oktober 2024, TPK hotel berbintang Oktober 2025 justru meningkat sebesar 0,20 persen poin.

Peningkatan secara tahunan tersebut paling tinggi tercatat pada hotel bintang satu yang mengalami kenaikan TPK sebesar 6,03 persen poin. Data ini mengindikasikan meningkatnya minat wisatawan terhadap akomodasi dengan harga terjangkau namun tetap menawarkan fasilitas memadai.

Di tengah penurunan tingkat hunian kamar, indikator lain justru menunjukkan tren yang menggembirakan. Rata-rata lama menginap tamu asing dan domestik di hotel berbintang pada Oktober 2025 tercatat selama 2,94 malam.

Angka ini mengalami kenaikan sebesar 0,02 poin dibandingkan September 2025 dan meningkat cukup signifikan sebesar 0,24 poin dibandingkan Oktober 2024. Peningkatan lama menginap menjadi sinyal positif bagi kualitas kunjungan wisata ke Bali.

Jika ditinjau berdasarkan kelompok tamu, wisatawan mancanegara tercatat memiliki rata-rata lama menginap lebih tinggi, yakni 3,17 malam, sementara wisatawan domestik rata-rata menginap selama 2,48 malam.

Berdasarkan kelas hotel, wisatawan mancanegara tercatat paling lama menginap di hotel bintang satu dengan rata-rata 3,66 malam. Sementara itu, wisatawan domestik juga mencatat lama menginap tertinggi di kelas hotel yang sama, yakni 2,87 malam.

BPS menilai tren peningkatan lama menginap ini mencerminkan perubahan perilaku wisatawan yang cenderung memperpanjang masa tinggal dengan mempertimbangkan efisiensi biaya, kenyamanan, serta pengalaman wisata yang lebih mendalam.

Kondisi ini menjadi peluang bagi pengelola hotel berbintang untuk menyesuaikan strategi pemasaran, seperti menawarkan paket menginap jangka menengah, promosi berbasis pengalaman, serta kolaborasi dengan pelaku usaha pariwisata lokal.

Dengan tren tahunan yang masih positif dan peningkatan kualitas kunjungan wisatawan, BPS menilai sektor perhotelan berbintang di Bali tetap memiliki daya tahan yang kuat. Ke depan, adaptasi terhadap pola perjalanan wisatawan diyakini menjadi kunci menjaga keberlanjutan industri perhotelan Bali.(***)

Tags: #HotelBerbintang, #TPKBali, #PariwisataBali2025, #BPSProvinsiBali, #IndustriHotel,

Caption Foto:
Aktivitas wisatawan di hotel berbintang kawasan Bali yang tetap menunjukkan tingkat hunian stabil. (Sumber: BPS Provinsi Bali)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *