matabangsa.com – Medan | Selain mencatat kenaikan nilai ekspor, Kota Batam juga mengalami peningkatan signifikan pada volume ekspor pada Oktober 2025.
Volume ekspor tercatat 223,19 ribu ton hanya melalui Pelabuhan Batu Ampar, naik 22,46 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Lonjakan ini menunjukkan tingginya permintaan global terhadap barang-barang manufaktur Batam, terutama elektronik dan peralatan kelistrikan.
Menurut data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, seluruh capaian ekspor yang tercatat pada periode Oktober 2025 tersebut bersumber dari publikasi statistik perdagangan luar negeri Batam, yang memuat rincian nilai ekspor migas dan nonmigas, komoditas unggulan berdasarkan HS 2 digit, negara tujuan utama, serta kontribusi tiap pelabuhan muat terhadap total ekspor. BPS Kota Batam menegaskan bahwa peningkatan ekspor pada bulan tersebut merupakan hasil akumulasi aktivitas industri manufaktur dan logistik yang dihimpun melalui sistem pencatatan ekspor resmi yang berlaku nasional.
Sepanjang Januari–Oktober 2025, volume ekspor kumulatif melalui Batu Ampar mencapai 1.681,89 ribu ton. Angka ini meningkat 34,55 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024. Industri di Batam memanfaatkan stabilitas pasokan bahan baku global dan efisiensi logistik untuk mendorong produksi lebih tinggi.
Kenaikan volume menjadi indikator kuat bahwa Batam masih menjadi salah satu pusat manufaktur terbesar di Asia Tenggara. Perusahaan elektronik, mekanik, dan industri kimia berkontribusi besar terhadap peningkatan volume ekspor.
Permintaan tinggi dari Amerika Serikat, Singapura, dan Eropa juga mendorong peningkatan pengiriman. Pemerintah menilai kenaikan ini sebagai sinyal positif bagi perekonomian Batam menjelang akhir tahun. Penguatan volume ekspor diikuti peningkatan aktivitas logistik di pelabuhan, termasuk penggunaan crane, kendaraan terminal, dan pergudangan.
Batu Ampar menjadi pelabuhan paling sibuk dengan distribusi ekspor mencapai 42,90 persen dari total volume kumulatif. Operator pelabuhan telah menambah shift kerja untuk mengantisipasi peningkatan arus keluar barang.
Lonjakan volume ini turut berdampak pada sektor transportasi darat dan jasa ekspedisi di Batam. Penambahan armada angkutan barang dilakukan untuk mempercepat alur distribusi dari pabrik menuju pelabuhan.
Meski demikian, pemerintah tetap mengawasi agar peningkatan volume tidak menimbulkan kemacetan logistik. BP Batam berencana mempercepat proyek pengembangan dermaga baru dan perbaikan terminal peti kemas. Penguatan sektor logistik diyakini mampu menjaga tren positif ekspor Batam hingga tahun depan. Kenaikan volume ini juga menunjukkan kepercayaan pasar internasional terhadap kualitas produk industri Batam.(***)
Foto: Deretan kontainer ekspor menumpuk di terminal peti kemas Batu Ampar, Batam, Oktober 2025. Screenshot BPS Batam.
Tags: #VolumeEksporBatam, #BatuAmpar, #Ekspor2025, #IndustriBatam, #LogistikKepri, #EksporNonmigas, #BPSKepri, #PerdaganganGlobal,#KawasanIndustriBatam,






