Volume Impor Kepulauan Riau Tembus Jutaan Ton, Batu Ampar dan Tanjung Balai Karimun Pimpin Distribusi

Ekonomi, Kepri, Nasional22 Dilihat

matabangsa.com – Kepri: Selain nilai perdagangan, kinerja impor Provinsi Kepulauan Riau juga tercermin dari besarnya volume barang yang masuk melalui pelabuhan-pelabuhan utama. Badan Pusat Statistik (BPS) Kepulauan Riau mencatat volume impor Januari hingga Oktober 2025 mencapai jutaan ton, mencerminkan tingginya aktivitas industri dan logistik di wilayah kepulauan ini.

Pelabuhan Batu Ampar di Kota Batam menjadi pelabuhan dengan volume impor terbesar sepanjang Januari–Oktober 2025. BPS Kepri mencatat volume impor melalui pelabuhan ini mencapai 2,58 juta ton atau sekitar 29,90 persen dari total volume impor Kepulauan Riau.

Posisi kedua ditempati oleh Pelabuhan Tanjung Balai Karimun dengan volume impor sebesar 2,33 juta ton atau 26,97 persen. Dua pelabuhan ini secara bersama-sama menyerap lebih dari setengah total volume impor Kepulauan Riau, menegaskan perannya sebagai simpul utama logistik daerah.

Pelabuhan lain yang turut berkontribusi signifikan terhadap volume impor adalah Pelabuhan Tanjung Pinang dengan volume 988,92 ribu ton, Pelabuhan Kijang sebesar 878,49 ribu ton, serta Pelabuhan Kabil/Panau yang mencatat volume 579,06 ribu ton.

Sebaran volume impor menurut pelabuhan ini menunjukkan bahwa aktivitas bongkar muat tidak hanya terpusat di Batam, tetapi juga tersebar ke wilayah lain seperti Karimun dan Bintan. Hal ini mendukung pemerataan aktivitas ekonomi dan logistik di Kepulauan Riau.

Secara bulanan, volume impor Kepulauan Riau pada Oktober 2025 juga menunjukkan aktivitas yang tinggi. BPS mencatat volume impor terbesar pada bulan tersebut masih melalui Pelabuhan Batu Ampar, yakni sebesar 271,07 ribu ton.

Meski volume impor Batu Ampar pada Oktober 2025 mengalami penurunan 7,91 persen dibandingkan Oktober 2024, pelabuhan ini tetap menjadi pusat distribusi utama barang impor. Fluktuasi bulanan dinilai wajar dan dipengaruhi oleh jadwal pengiriman serta kebutuhan industri.

Tingginya volume impor di Kepulauan Riau berkaitan erat dengan struktur ekonomi daerah yang berbasis industri manufaktur dan pengolahan. Industri membutuhkan pasokan bahan baku dan barang modal dalam jumlah besar dan berkelanjutan.

Dari sisi logistik, karakter Kepulauan Riau sebagai wilayah kepulauan menjadikan transportasi laut sebagai tulang punggung distribusi barang. Efisiensi pelabuhan dan konektivitas antarpulau menjadi faktor krusial dalam menjaga kelancaran arus impor.

Pemerintah daerah bersama pengelola pelabuhan terus mendorong peningkatan kapasitas dan kualitas layanan logistik. Upaya ini meliputi penguatan infrastruktur dermaga, modernisasi peralatan bongkar muat, serta penerapan sistem digital kepelabuhanan.

BPS menilai distribusi volume impor yang relatif merata di beberapa pelabuhan utama memberikan fleksibilitas logistik bagi pelaku usaha. Kondisi ini membantu menekan risiko penumpukan barang dan meningkatkan efisiensi rantai pasok.

Dengan volume impor yang besar dan sistem distribusi yang terus diperkuat, Kepulauan Riau dinilai semakin siap menopang aktivitas industri dan perdagangan. Ke depan, penguatan logistik diharapkan mampu menjaga kelancaran impor sekaligus meningkatkan daya saing ekonomi daerah.(***)

Tags: volume impor kepri, logistik kepulauan riau, bps kepri 2025, pelabuhan impor, perdagangan internasional

Caption Foto: Kapal kargo membongkar muatan barang impor di Pelabuhan Batu Ampar, Batam, sebagai pusat distribusi logistik Kepulauan Riau.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *