matabangsa.com – Medan | Aktivitas logistik di Batam melonjak dalam tiga bulan terakhir 2025, ditandai meningkatnya permintaan layanan freight forwarding dari sektor elektronik, maritim dan impor bahan baku.
Perusahaan jasa pengiriman melaporkan kenaikan volume kontainer impor barang modal lebih dari 22 persen. Pertumbuhan ini dianggap sebagai sinyal bahwa industri Batam sedang memperbesar kapasitas produksi.
Manajemen terminal peti kemas menyampaikan bahwa arus barang kini lebih stabil setelah adanya penataan sistem dwelling time di kawasan pelabuhan. Efisiensi tersebut meningkatkan kepercayaan pelaku usaha.
Menurut data resmi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, aktivitas impor di wilayah tersebut menunjukkan peningkatan signifikan dalam satu tahun terakhir, terutama pada komoditas bahan baku industri, mesin, dan peralatan produksi yang mendukung sektor manufaktur. BPS mencatat bahwa tingginya kebutuhan pasokan komponen elektronik serta bahan penolong fabrikasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) menjadi pendorong utama naiknya nilai impor. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa sektor industri Batam masih ekspansif, sejalan dengan peningkatan kapasitas produksi dan permintaan pasar global yang terus membaik.
Industri manufaktur memanfaatkan momentum ini untuk mempercepat ekspor ke negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Vietnam. Rantai pasok regional dinilai semakin terintegrasi.
Pengamat logistik menilai Batam berada pada jalur yang tepat untuk menjadi pusat distribusi regional. Namun mereka menekankan perlunya percepatan digitalisasi logistik dan automasi pelabuhan.
Data BPS Batam menunjukkan peningkatan signifikan pada kategori barang modal dan bahan baku impor yang menjadi dasar pertumbuhan logistik dan manufaktur tahun 2025.(***)
Foto: Aktivitas kontainer di terminal peti kemas Batam meningkat jelang akhir tahun. Screenshot BPS Kota Batam
Tags: #LogistikBatam,#FreightForwarder, #EksporImpor, #Ekonomi2025, #BPSBatam, #SupplyChain, #Industri, #Pelabuhan, #Maritim,
