TPL Sektor Simalungun Siapkan Lahan Bibit Eukaliptus, Belasan Oknum Diduga Mengganggu Operasional Masuki Kawasan Konsesi

Simalungun25 Dilihat

matabangsa.com – Simalungun: Tahun 2025, PT Toba Pulp Lestari, Tbk (TPL) menjalankan aktivitas operasionalnya, termasuk pemanenan dan penanaman di seluruh areal konsesi perusahaan. Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan Rencana Kerja Umum (RKU) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang telah disetujui pemerintah guna memastikan pasokan bahan baku pabrik tetap terpenuhi.

Tetapi di tengah upaya tersebut, belasan orang mengatasnamakan masyarakat adat Ompu Umbak Siallagan kembali memasuki kawasan konsesi TPL Sektor Aek Nauli, Dolok Parmonangan, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun.

Baca Juga: Ada Pesta Rakyat, Warga Simalungun Harapkan Aquabike Diadakan Lagi

“Kelompok ini menerobos masuk ke area kerja perusahaan, berteriak secara provokatif, dan mencoba memancing emosi petugas keamanan,” ujar Salamo Sitohang, Corporate Communication Head PT Toba Pulp Lestari, Tbk, Selasa (10/02/2025).

Menurutnya, gangguan ini terjadi saat perusahaan tengah menyiapkan lahan untuk penanaman bibit eukaliptus kini memasuki daur keenam atau sekitar 25 tahun. Beberapa oknum kelompok tersebut mencoba menanam bibit padi dan jagung di area konsesi yang telah diolah perusahaan.

“Berdasarkan informasi di lapangan, gangguan terhadap aktivitas operasional perusahaan ini terjadi hampir setiap hari,” jelasnya. Menghindari hal-hal tidak diinginkan, TPL meminta petugas keamanan melakukan tindakan pengamanan secara persuasif dan mengimbau massa untuk meninggalkan lokasi.

Perusahaan menekankan sebelum melakukan aktivitas operasional, pihaknya melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait. Seluruh kegiatan operasional TPL dilaksanakan secara legal berdasarkan izin resmi pemerintah sebagai bagian dari upaya memenuhi kebutuhan bahan baku jangka panjang.

Baca Juga: Tarik Wisman, Simalungun Bersyukur Jadi Tuan Rumah Aquabike 2024

Bukti komitmen terhadap masyarakat, TPL aktif mendorong kemitraan bersama Kelompok Tani Hutan (KTH) di beberapa lokasi area konsesi, seperti di Nagahulambu dan Pondok Buluh, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun.

Selain itu, perusahaan menjalankan program Community Development (CD) atau Corporate Social Responsibility (CSR) berfokus pada pengembangan kewirausahaan desa serta peningkatan sistem pertanian berkelanjutan.

“Beberapa contoh nyata keberhasilan program ini antara lain panen cabai dari program tumpang sari dengan tanaman eukaliptus oleh KTH Dolok Parmonangan, serta panen ubi kayu oleh KTH Saborang Mulana pada tahun 2024,” ungkapnya.

“Kami juga mengedepankan dialog terbuka sebagai solusi damai dalam menghadapi tantangan sosial, tanpa tindakan yang dapat merugikan semua pihak,” tandas Salamo Sitohang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *