Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru terkait bencana banjir dan longsor yang melanda Sumatera Utara hingga Minggu, 07 Desember 2025.
Dalam laporan tersebut, sebanyak 329 warga meninggal dunia, menjadikan bencana ini salah satu yang paling mematikan sepanjang 2025 di Indonesia.
BNPB juga mencatat terdapat 82 warga yang masih hilang, sementara upaya pencarian terus berlangsung di sejumlah wilayah terdampak.
Selain itu, 647 warga mengalami luka-luka dan telah mendapatkan penanganan medis di fasilitas kesehatan terdekat.
Kabupaten Tapanuli Tengah menjadi wilayah dengan korban meninggal tertinggi, mencapai 102 jiwa, disusul Tapanuli Selatan sebanyak 85 jiwa.
Kota Sibolga melaporkan 35 korban meninggal, sementara Tapanuli Utara mencatat 17 korban jiwa akibat longsor besar di daerah perbukitan.
Tim gabungan dari BNPB, Basarnas, TNI, dan Polri terus memperluas area pencarian, terutama di zona yang aksesnya tertutup material longsor.
Pemerintah daerah juga telah mendirikan posko utama di beberapa titik, termasuk di Sibolga, Tapteng, dan Mandailing Natal.
Evakuasi warga masih dilakukan karena potensi cuaca ekstrem diperkirakan bertahan hingga pekan depan.
BNPB menyebut kondisi geografis perbukitan dan hujan intens menjadi faktor utama tingginya jumlah korban.
Hingga kini, pemerintah menyiapkan skema bantuan lanjutan untuk keluarga korban meninggal dan warga yang kehilangan anggota keluarga.
BNPB memastikan pembaruan data akan dilakukan secara real time mengikuti perkembangan di lapangan.(***)
Foto: Screenshot Dashboard BNPB menampilkan data korban meninggal, hilang, dan terluka akibat banjir-longsor Sumatera Utara per 7 Desember 2025.
Tags: #BNPB, #BanjirSumut, #LongsorSumut2025, #KorbanBencana, #BreakingNews, #SumateraUtara, #TanggapDarurat, #BencanaAlam, #UpdateBNPB,
