matabangsa.com – Medan | Bencana banjir dan longsor yang melanda Sumatera Utara pada 2025 memberikan dampak signifikan dengan total 18 kabupaten/kota terdampak. Data BNPB menunjukkan skala kerusakan yang luas mulai dari korban jiwa hingga infrastruktur.
Jumlah korban meninggal tercatat 340 jiwa, sementara 128 warga hilang dan 651 lainnya terluka. Pemerintah daerah terus mempercepat proses pencarian dan evakuasi.
Fasilitas umum mengalami kerusakan serius, dengan 80 unit rusak, disusul 19 rumah ibadah dan 1 fasilitas kesehatan. Kerusakan ini membuat layanan publik terhenti di banyak daerah.
Kerusakan fasilitas pendidikan juga sangat besar, dengan 60 gedung sekolah terdampak. Banyak sekolah tak bisa digunakan karena terendam banjir atau tertimbun tanah longsor.
Infrastruktur jembatan juga menjadi sektor paling kritis dengan 121 unit rusak. Kondisi ini menyebabkan desa-desa terisolasi dan pengiriman bantuan terhambat.
Rumah penduduk tak luput dari dampak bencana. Sebanyak 11.200 rumah rusak, membuat ribuan warga kini menempati posko pengungsian.
Kabupaten-kabupaten dengan kerusakan terbesar tercatat di Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Langkat, dan Kota Sibolga. Intensitas hujan ekstrem menjadi penyebab utama tingginya kerusakan.
BNPB bersama pemerintah daerah kini fokus pada pembukaan akses jalan, distribusi logistik, dan pendirian tenda-tenda kesehatan. Proses pemulihan diperkirakan berlangsung dalam waktu panjang.
Skala bencana yang besar membuat banyak pihak mendorong pemerintah pusat menetapkan status bencana nasional untuk percepatan penanganan.(***)
Tags: #DampakBencana, #Sumut2025, #BNPB, #LaporanResmi, #BanjirLongsor,
Foto Caption: Laporan BNPB menampilkan skala kerusakan besar di 18 kabupaten/kota akibat banjir dan longsor di Sumatera Utara. Screenshot BNPB
