matabangsa.com – Medan : Penanganan dampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat melibatkan kerja keras lintas sektor. TNI, Polri, BNPB, dan relawan bergerak cepat sejak awal bencana terjadi.
Personel gabungan dikerahkan untuk evakuasi korban, pencarian warga hilang, serta pengamanan wilayah terdampak. Hingga kini, 174 warga masih dalam proses pencarian.
TNI dan Polri turut membantu membuka akses jalan dan membangun jembatan darurat di wilayah terisolasi akibat rusaknya 734 jembatan.
Relawan kemanusiaan berperan aktif dalam pendistribusian logistik, pengelolaan dapur umum, serta pelayanan pengungsi.
Sinergi antarinstansi menjadi kunci percepatan penanganan bencana berskala besar ini. Koordinasi dilakukan melalui posko terpadu di setiap daerah terdampak.
Selain evakuasi, aparat juga membantu pendataan kerusakan rumah dan fasilitas umum. Data tersebut menjadi dasar penyaluran bantuan pemerintah.
Kehadiran aparat dan relawan memberikan rasa aman bagi masyarakat terdampak. Banyak warga merasa terbantu dengan respons cepat di lapangan.
TNI dan Polri juga aktif memberikan edukasi kebencanaan kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana susulan.
BNPB menilai kolaborasi lintas sektor berjalan efektif meski tantangan di lapangan cukup besar.
Cuaca ekstrem dan medan berat menjadi kendala utama, namun tidak menyurutkan upaya penanganan.
Pemerintah mengapresiasi dedikasi aparat dan relawan yang bekerja tanpa mengenal waktu.
Penanganan bencana ini menjadi contoh pentingnya kesiapsiagaan nasional menghadapi ancaman bencana alam.(***)
Tags: #TNIpolri #RelawanBencana, #BNPB, #TanggapDarurat, #Banjir2025,
Caption Foto: Peta operasi BNPB menampilkan wilayah kerja penanganan banjir dan longsor 2025.
