Matabangsa-Medan: Ketua DPRD Medan, Hasyim SE mengapresiasi kebebasan pers, demokrasi, berwibawa dan bermartabat dan terus mengembangkan diri secara bertanggung jawab dalam memerangi pemberitaan bohong dan hoaks.
Hal itu diungkapkannya, Kamis (6/2/2020) terkait Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2020 yang akan dilaksanakan di Banjarmasin, Minggu (9/2/2020).
Hasyim memaparkan bagaimana pentingnya peran pers di Indonesia. Namun, Hasyim juga mengingatkan, bahwa kebebasan ini harus dilandasi tanggung jawab tinggi dalam memberikan kebenaran informasi kepada masyarakat, terutama dalam menunjang pembangunan disegala bidang, terutama di Kota Medan.
“Negara telah menjamin prinsip kemerdekaan pers dan kebebasan berpendapat, kebebasan yang beretika dan bertata krama dan kebebasan sebagaimana yang diatur dalam undang-undang pokok pers,” kata Hasyim seraya menjelaskan bahwa selama ini legislative dan ekskutif bersama pers telah menjalin kesepahaman yang bertanggung jawab.
Tak hanya itu, Kader PDI-Perjuangan Kota Medan itu juga mengajak seluruh insan media, baik cetak, elektronik dan online digitalisasi untuk terus meneguhkan jati dirinya. Peneguhan ini untuk terus berupaya menyajikan informasi yang akurat, demokrasi, berwibawa dan bertanggung jawab kepada masyarakat.
Selain itu, Hasyim meminta insan pers turut memerangi penyebaran hoaks yang marak terjadi dewasa ini, bahkan dapat menjadi media yang mencerdaskan anak bangsa. “Saya mengajak untuk terus meneguhkan jati dirinya sebagai sumber informasi yang akurat bagi masyarakat, meneguhkan jati dirinya mengedukasi masyarakat, meneguhkan jati dirinya untuk tetap melakukan kontrol sosial, untuk terus memberikan kritik kritik yang konstruktif,” lanjutnya
Berbicara soal pers nasional, Hasyim mengungkapkan bahwa pers nasional sekarang berwibawa dan bermartabat, dihargai oleh berbagai elemen masyarakat di Indonesia. Hal tersebut karena pers nasional mampu menunjukkan nilai-nilai etik jurnalis yang berkualitas.
“Nilai-nilai itu harus dipertahankan terutama melawan kabar-kabar hoaks yang luarbiasa menyebarkan nuansa negatif di tengah kehidupan masyarakat. Hoaks memang harus dilawan bersama salah satunya dengan produk jurnalis yang berkualitas dan bernilai,” ujarnya.
Apalagi lanjut Hasyim, menjelang tahun politik selalu ada pro dan yang menumbuh suburkan hoaks-hoaks. “Memang tidak mudah, tapi pers nasional harus memahami bahwa hoaks adalah ‘korsleting’ di tubuh pers nasional yang harus segera dibenahi. Karena jika tidak, maka akan semakin merusak nama pers nasional,” tandasnya.(dave)